logo

Kampus

40 Lulusan Fikes UMAD Yogyakarta Diwisuda dan Angkat Sumpah Profesi

40 Lulusan Fikes UMAD Yogyakarta Diwisuda dan Angkat Sumpah Profesi
Rektor UMAD Yogyakarta, Mifedwil Jandra, mewisuda 40 lulusan Fikes UMAD pada Sidang Senat Terbuka Wisuda dan Angkat Sumpah Profesi ke II TA 2024/2025, di Hotel New Saphire Yogyakarta, Selasa (4/11/2025). Dari total wisudawan tersebut, 11 wisudawan berhasil menghafal Al-Qur'an 30 juz. (EDUWARA/Dok. UMAD Yogyakarta)
Setyono, Kampus06 November, 2025 05:33 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Universitas Madani (UMAD) Yogyakarta menegaskan fokusnya pada penciptaan lulusan berkualitas dengan karakter dan nilai keagamaan yang kuat, alih-alih mengejar kuantitas mahasiswa. 

Hal tersebut disampaikan dalam Rektor UMAD, Mifedwil Jandra, pada Sidang Senat Terbuka Wisuda dan Angkat Sumpah Profesi ke-II Tahun Akademik 2024/2025 yang digelar di Hotel New Saphire Yogyakarta, Selasa (4/11/2025).

Sebanyak 40 wisudawan dari Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) mengikuti prosesi tersebut, yang terdiri dari 14 wisudawan S1 Ilmu Keperawatan, 7 wisudawan Profesi Ners, 10 wisudawan D3 Kebidanan, dan 9 wisudawan D3 Farmasi. Uniknya, dari total wisudawan tersebut, 11 di antaranya berhasil menghafal Al-Qur'an 30 juz.

Pada kesempatan tersebut, Jandra, --sapaan Mifedwil Jandra--, memaparkan bahwa pendirian UMAD bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, kemanusiaan, dan universal.

"Di sini, para mahasiswa tidak hanya dilatih belajar ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi lebih dari itu adalah untuk mencerdaskan hati. Selain dididik sebagai lulusan yang berkualitas secara akademik, Universitas Madani juga berkomitmen menciptakan lulusan dengan karakter dan nilai keagamaan yang kuat," paparnya, dilansir Rabu (5/11/2025).

Jandra, mengkritik fenomena di perguruan tinggi, terutama Perguruan Tinggi Negeri (PTN), yang dinilainya beralih ke arah kapitalisme dengan menerima mahasiswa tanpa batas atau unlimited.

"Perguruan tinggi negeri sekarang ini menerima mahasiswa unlimited, tidak terbatas. Artinya, di perguruan tinggi negeri, itu yang dicari kuantitas. Tetapi di kami, Universitas Madani, yang dicari adalah kualitas. Kami mengutamakan kecerdasan hati, moral, dan kepribadian yang baik," tegas Jandra.

Meskipun tidak memiliki mahasiswa dalam jumlah besar, UMAD memiliki mahasiswa yang tersebar dari seluruh Indonesia. Jandra berharap, dari UMAD akan lahir para pemimpin yang berhati bersih dan berjiwa jernih untuk membawa bangsa Indonesia maju dan sejahtera, lahir dan batin.

Salah satu keunggulan utama UMAD adalah kewajiban bagi mahasiswa untuk mempelajari dan menghafal Al-Qur'an. Kehadiran 11 wisudawan penghafal 30 juz pada wisuda kali ini menjadi bukti nyata komitmen tersebut.

"Pembelajaran hafal Al-Qur'an ini penting untuk pengetahuan. Al-Qur'an adalah kata-kata Allah yang menjadi pedoman dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, harus diketahui, dipelajari, dihafal, dihayati, dan diamalkan," pungkasnya.

Read Next