Di UMY, Non-Skripsi Sudah Diberlakukan dan Bakal Ditingkatkan

09 September, 2023 19:30 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

09092023-UMY non skripsi.png
Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Gunawan Budiyanto, mengatakan beberapa program studi (Prodi) di UMY sudah mengantikan skripsi dengan laporan praktik kerja sebagai tugas akhir. Konsep ini bakal dikembangkan dan diterapkan pada semua prodi di semua fakultas. (EDUWARA/K. Setyono)

Eduwara.com, JOGJA – Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Gunawan Budiyanto, mengatakan di beberapa program studi (Prodi) di UMY sudah menggantikan skripsi dengan laporan saat melakukan praktik kerja. Konsep ini bakal dikembangkan dan diterapkan pada semua prodi di semua fakultas.

"Kami sudah melakukan, beberapa prodi sudah diganti dengan penulisan laporan tugas. Seperti di Teknik Sipil, mereka kita libatkan dalam pembangunan gedung, 3-4 bulan selesai lalu bikin laporan. Saya sendiri sudah membimbing penyelesaian tugas akhir berupa laporan sejak 2017 lalu," kata Gunawan Budiyanto ketika ditemui usai menghadiri Masa Taaruf (MATAF) mahasiswa baru, Sabtu (9/9/2023).

Selain di Prodi Teknik Sipil, beberapa prodi praktikal seperti Teknik Industri, Teknik Informatika, Pertanian dan Kedokteran juga sudah membuat laporan akhir dari penugasan lapangan yang dilakukan.

Menurut Gunawan, sebenarnya tugas akhir, baik dalam bentuk penulisan skripsi maupun penulisan laporan itu tidak masalah. Hanya saja ada perbedaan dalam bagaimana cara mahasiswa mendapatkan datanya.

"Semisal kajian mengenai kekeringan di Gunungkidul, mahasiswa yang memperoleh data mengenai curah hujan, hari kering, hari basah, tinggal membahasnya dengan sudut pandang darimana pengaruhnya," jelasnya.

Yang paling penting, lanjut Gunawan, jangan sampai sidang yang bertujuan untuk membahas, menganalisa dan mengkritis karya akhir mahasiswa ini dihilangkan. Karena itu juga berarti menghilangkan konsep dialogis.

"Akan sangat sangat bodoh menghilangkan konsep dialogis di mahasiswa. Ini namanya pembodohan massal," sebutnya.

Demikian juga dengan laporan praktik kerja. Semisal mahasiswa Hubungan Internasional yang magang di kedutaan besar negara tetangga maka pada akhir penugasan dia harus menyusun laporan yang nantinya akan diuji.

"Sebagai penganti skripsi, ini no problem. Kita akan tingkatkan untuk semua fakultas," jelasnya.

Sedangkan terkait MATAF yang telah berlangsung sejak 2011, Gunawan menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan acara tahunan silaturahmi dari pimpinan UMY kepada orangtua dari mahasiswa baru tahun ajaran 2023/2024. Tahun ini UMY menerima sebanyak 5.500 mahasiswa baru.

MATAF menjadi ajang atau kesempatan bagi UMY untuk menjelaskan secara langsung terkait kemahasiswaan dan kehidupan di UMY secara umum.

"Termasuk di antaranya adalah fasilitas fisik seperti sarana dan prasarana, dan juga fasilitas non-fisik berupa layanan seperti konseling, kesehatan dan karir. Ini dimaksudkan agar para orangtua dapat mengetahui apa saja keuntungan yang nantinya akan didapatkan oleh mahasiswa baru," jelasnya.