Kampus
01 April, 2022 21:09 WIB
Penulis:M. Diky Praditia
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, SOLO – Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah Solo berkomitmen untuk terus ikut serta membangun, mengedukasi dan mencerdaskan masyarakat. ITS PKU Muhammadiyah Solo juga akan terus berinovasi melahirkan karya-karya kreatif dan inovatif dari seluruh program studi yang dimiliki.
Hal itu dikatakan Rektor ITS PKU Muhammadiyah Solo Weni Hastuti dalam perbincangan dengan Eduwara di Ruang Kerja Rektor ITS PKU Muhammadiyah Solo, Jumat (1/4/2022).
“Kami optimis. Kami punya sumber daya manusia (SDM) dosen dan mahasiswa yang sangat kompeten, sarana dan prasarana yang baik melebihi standar. Kami juga siapkan pembiayaan untuk inovasi-inovasi yang akan dibuat,” kata Weni.
Pada Jumat (1/4/2022) Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah Solo tepat berusia 29 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, perguruan tinggi yang terletak di Banjarsari, Solo ini telah mengalami banyak kemajuan dalam bidang pendidikan tenaga kesehatan.
Dijelaskan Weni, pada awalnya perguruan tinggi di bawah naungan Muhammadiyah ini berdiri sejak 1993 dengan nama Akademi Keperawatan (Akper) Muhammadiyah Solo. Lalu pada 1994, Akper Muhammadiyah Solo berganti nama menjadi Akper PKU Muhammadiyah Solo.
Pada 2008, Akper PKU Muhammadiyah Solo mendapat tugas dari Kementerian Pendidikan Nasional RI untuk mengelola Akademi Kebidanan (Akbid) PKU Muhammadiyah Solo. Kemudian pada 2012, Persyarikatan Muhammadiyah Provinsi Jawa Tengah menggabungkan Akper dan Akbid PKU Muhammadiyah Solo menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) PKU Muhammadiyah Solo.
“Baru pada 2019 Stikes PKU Muhammadiyah Solo bertransformasi menjadi ITS Sains dan Kesehatan PKU Muhammadiyah Solo. Jadi, kalau merujuk pada nama ITS, umurnya baru tiga tahun. Tapi secara kelembagaan pengajaran, umurnya sudah 29 tahun,” jelas Weni.
Prodi Prestisius
Weni menambahkan, sebelum beralih nama menjadi ITS PKU Muhammadiyah Solo, pada 2018 perguruan tinggi yang terletak di Kadipiro, Banjarsari, Solo ini mendirikan dua program studi (Prodi) prestisius, yaitu Prodi DIV Anestesiologi dan DIV Teknik Rekayasa Elektromedis.
Dua prodi tersebut, menurut Weni, merupakan prodi yang tergolong masih langka di Indonesia. Bahkan di Jawa Tengah, baru ITS PKU Muhammadiyah Solo yang mempunyai dua prodi tersebut. Kedua prodi tersebut menjadi prodi unggulan di ITS PKU Muhammadiyah Solo.
“Kami tidak akan membuka prodi yang sudah banyak dimiliki oleh perguruan tinggi lain. Kami hanya melahirkan prodi yang dibutuhkan oleh masyarakat atau industri,” terangnya.
Selain menjadi prodi yang prestisius, lanjut Weni, Prodi DIV Anestesiologi dan DIV Teknik Rekayasa Elektromedis juga menjadi prodi yang ambisius. Hal itu karena pembentukan dua prodi ini membutuhkan proses yang sangat panjang, mulai dari pengajuan prodi yang belum ada nomenklatur di Kemenristekdikti, sampai menjadi perguruan tinggi penyelenggara prodi.
Weni melanjutkan, sebelum meluluskan mahasiswa, dua program studi tersebut sudah mengantongi Akreditasi B sehingga banyak mahasiswa yang saat ini, sudah ditunggu oleh industri untuk segera bekerja.
“Selain dua prodi tersebut, dua prodi lainnya, yaitu S1 Gizi dan Profesi Ners juga menjadi prodi unggulan di sini. Lulusan dari program studi itu sudah banyak dipesan di dunia kesehatan,” pungkasnya.
Bagikan