Ini Lima Strategi SMKN 2 Sewon Bantul Memajukan Kompetensi Siswa

05 April, 2022 19:13 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

0504-smkn2 sewon a.jpg
Tampak depan gedung baru SMKN 2 Sewon Bantul, Selasa (5/4/2022). (EDUWARA/Setyono)

Eduwara.com, JOGJA – Sempat dianggap sekolah pinggiran pada lima tahun berselang, perlahan-lahan SMKN 2 Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta berbenah diri. 

Lewat lima langkah strategis selama tiga tahun terakhir, sekolah yang berada di Desa Timbulharjo perlahan-lahan mampu meningkatkan kompetensi siswa dan membangun gedung yang memanjakan visual. 

Terdiri dari empat jurusan yaitu Multimedia, Kriya Kreatif Batik dan Tekstil, Desain Komunikasi Visual dan Tata Busana, tahun ini SMKN 2 Sewon mendidik 700-an siswa yang terbagi dalam 21 rombongan belajar. 

Ditemui Eduwara.com, Selasa pagi (5/4/2022), Kepala Sekolah Suwarsidi didampingi guru bahasa Inggris Titis Sukowanto menjelaskan berbagai program dan keberhasilan peningkatan kompetensi penjurusan. Kebetulan, Titis merupakan Kepala Sekolah sebelum digantikan Suwarsidi. 

"Dulu kalau melihat sekolah ini, secara visual sangat bisa dikatakan memprihatinkan. Kesannya ini bukan merupakan sekolah berprestasi dan lingkungan sekitar yang tidak tertata seperti kandang kebo tidak mendukung suasana belajar," jelasnya. 

Titis yang ditunjuk kepala sekolah pada 2018 dan berakhir pada 1 April 2022 kemarin menceritakan ada lima strategi yang dilakukan jajajarannya untuk mengangkat nama sekolah. 

"Pertama adalah promosi, sinkronisasi kurikulum dengan kebutuhan industri, standarisasi peralatan praktek dengan industri, pemagangan guru dan pembelajaran berbasis industri," kata Titis. 

Dalam program promosi, Titis menerangkan kegiatan yang dilakukan pihaknya adalah mengikuti berbagai ajang pameran yang diselenggarakan banyak pihak maupun menggelar pameran sendiri dengan mengunjungi banyak sekolah menengah pertama. 

Di program ini, siswa di empat jurusan wajib menghadirkan produk kreasi terbaru untuk dipamerkan dan dipaparkan kepada pengunjung. Lambat laun lewat program ini nama SMKN 2 Sewon semakin diperhitungkan. 

Kemudian sinkronisasi kurikulum dengan dunia industri. Titis memaparkan pihaknya mengundang banyak akademisi industri sesuai penjurusan untuk berbagai hal-hal penting tentang keterampilan yang dibutuhkan dunia industri. 

Sejumlah siswa terlihat berpose di lapangan utama halaman SMKN 2, Selasa (5/4/2022). Selama tiga tahun terakhir, SMKN 2 Sewon berbenah dengan lima langkah strategis peningkatkan kompetensi siswa. (EDUWARA/Setyono)

Dari sini, sekolah kemudian melakukan penyesuaian dan inovasi pada kurikulum yang diajarkan ke siswa. 

Alat Praktek

Program ini kemudian didukung dengan ketersediaan alat praktek yang sesuai dengan yang dijalankan perusahaan. Titik mengatakan seperti pada laboratorium Tata Busana maupun Kriya Kreasi Batik dan Tekstil, sekolah telah menyediakan mesin jahit, mesin obras dan mesin bordir termodern. 

"Maaf, kita tidak ingin anak-anak ketinggalan pengetahuan teknis. Masak saat industri menggunakan mesin jahit Juki, kita prakteknya masih menggunakan mesin jahit lama? Berbagai peralatan ini dulu kita ajukan dengan memasukkan proposal ke berbagai pembiayaan, baik yang disediakan pemerintah maupun swasta," tegasnya.  

Di program keempat, Titis mengaku mengirimkan guru untuk meningkatkan kompetensi selama enam bulan ke berbagai perusahaan ternama. Pembiayaan memang besar, namun jika dibandingkan nilai guna pengetahuan yang didapatkan, itu tidak apa-apanya. 

Terakhir adalah pembelajaran berbasis industri. Berbeda dengan sinkronisasi kurikulum, di program ini siswa diajarkan bagaimana praktek kerja pada semua bagian. Tidak ada spesifikasi keterampilan yang diajarkan. 

"Contohnya seperti di karya Kriya Tekstil dan Batik, pada minggu pertama siswa satu belajar membatik kemudian siswa lainnya belajar membersihkan lilin. Pada minggu berikutnya siswa bergantian melakukan hal yang sama," katanya. 

Dengan sistem ini, maka lulusan SMKN 2 Sewon, menurut Titis, bisa ditempatkan di bagian apa saja dalam dunia industri sesuai penjurusan. 

Kepala sekolah Suwarsidi mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Titis selama tiga tahun delapan bulan terakhir. Selain prestasi lewat program-program kerja, hasil kerja yang perlu diapresiasi adalah pembangunan sarana dan prasarana sekolah. 

"Terutama pembangunan gedung lobi yang terlihat megah itu. Keberadaan bangunan modern dan megah sebagai penanda bahwa SMKN 2 Sewon adalah sekolah bagus. Tidak hanya itu, ada 20 proyek sarana prasarana yang dilakukan pak Titis hingga sekolah ini mampu menghadirkan lingkungan yang mendukung pendidikan," tutup Suwarsidi.