Kampus
16 September, 2024 22:11 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memilih kampus Fakultas Vokasi yang berada di Gunungkidul sebagai tempat gelaran Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024. Berlangsung dari 14-18 September 2024, ajang KRTI ini diikuti 100 tim dari 42 perguruan tinggi.
Dibuka pada Jumat (13/9/2024), Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Amich Alhumami, mengatakan KRTI merupakan tonggak penting dalam mendorong kemajuan teknologi di Indonesia.
“Dari kontes ini lahirkan inovasi tepat sasaran untuk berbagai sektor dan mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,“ ungkap Amich Alhumami dilansir Senin (16/9/2024).
Kepala Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Veronica Irene Herdjiono, menyampaikan KRTI adalah satu dari 42 ajang yang diselenggarakan PUSPRESNAS, dengan 21 ajang di bidang riset dan inovasi, 14 di bidang seni, dan 7 di bidang olahraga.
“Melalui KRTI, PUSPRESNAS berkomitmen mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045 dengan mempersiapkan sumber daya manusia unggul yang siap untuk membangun bangsa,” ujarnya.
Rektor UNY, Sumaryanto, mengungkapkan rasa syukur karena UNY kembali dipercaya sebagai tuan rumah KRTI 2024. Pemilihan Gunungkidul sebagai lokasi KRTI merupakan wujud komitmen UNY dalam mendukung arahan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, untuk berkontribusi terhadap pengembangan daerah dari aspek pendidikan, pariwisata, dan sosial budaya.
Lima Variasi
Tema Kompetisi KRTI 2024 menghadirkan lima variasi besar yang berbeda untuk setiap divisi. Pada Divisi Racing Plane (RP), peserta ditantang untuk menciptakan pesawat tercepat dengan lintasan yang presisi sesuai dengan tema ‘Fast and on Track’ (F.A.T).
Sementara itu, Divisi FixedWing (FW) menekankan pentingnya penggunaan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dalam pengiriman paket darurat di wilayah bencana, di mana peserta harus mengirimkan logistik ke area bencana.
Divisi Vertical Take Off and Landing (VTOL) berfokus pada misi terbang otonom jarak jauh dengan kemampuan terbang di dalam ruangan, yang menguji kemampuan pesawat dalam penerbangan jarak jauh dan di ruang terbatas.
Pada Divisi Technology Development (TD), tema ‘Kemandirian Teknologi Pesawat Tanpa Awak’ yang dipilih diharapkan dapat mendorong peserta untuk berinovasi dalam mengembangkan teknologi UAV.
Terakhir, Divisi Long EnduranceLow Altitude (LELA) mengusung tema ‘Pemanfaatan UAV untuk Misi Validasi Hotspot’ yang menekankan penggunaan pesawat nirawak untuk memantau wilayah kritis seperti kebakaran hutan.
Terkait persiapan mengikuti KRTI 2024, Ketua Divisi Robotika UNY Alfino Hokkye Ranadhani mengatakan Tim Voyager dari UNY mengatakan sebelum perlombaan tim telah merancang, mendesain, dan memilih elektronik. Mereka membutuhkan waktu yang cukup lama, kurang lebih tiga sampai empat bulan.
“Pada proses tersebut terjadi trialand error, mulai dari menabrak rumah warga, masuk sawah, nyangkut di genteng, dan pohon. Kalau ditotal, kami sudah habis delapan pesawat,” katanya.
Tim UNY juga telah menyelesaikan misi 60 km mengelilingi Gunungkidul untuk mencari titik hotspot dan berhasil take off dan landing full mission dengan selamat berkat gotong royong semua anggota tim.
“Kami bersyukur dengan kerja sama tim dan dukungan dari universitas, fakultas, maupun dosen, tim UNY dapat menjalankannya dengan lancar dan baik,” ucapnya.
Bagikan