Sekolah Kita
26 Juli, 2025 07:22 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, SEMARANG -- Guru muda layak bertumbuh. Tidak saja sebagai pengajar yang profesional, mereka juga layak memantaskan diri menjadi pemimpin pembelajaran. Untuk itu, mereka memerlukan ruang bertumbuh yang kolaboratif, penguasaan strategi mengajar yang mumpuni, dan pemahaman diri yang utuh tentang pilihan profesinya sebagai guru.
Yayasan Kawan Tumbuh Indonesia (YKTI) bekerja sama dengan Yayasan Insan Sekolah Kasih (YISK) menyelenggarakan Young Teacher Growth Camp (YTGC) untuk guru muda katolik di Semarang, Jumat (25-26/7/2025).
Program pelatihan intensif berbasis nilai dan refleksi profesi untuk guru-guru muda diampu oleh pelatih-pelatih guru yang mumpuni. Ada 29 peserta yang datang dari Yayasan Sinar Timur Batam, Yayasan Marsudirini Semarang, Yayasan Mardi Lestari Sragen, Yayasan Bernardus Semarang dan Pekalongan, Yayasan Santa Maria Pekalongan, Purbalingga, dan Sleman, serta Yayasan Kanisius Cabang Semarang.
HJ Sriyanto (guru, penulis buku, Ketua YKTI) membawakan materi Spiritualitas Panggilan dan Instructional Leadership. Ig Kingkin Teja Angkasa (learning & development YKTI) membawakan materi Pipeline Leadership dan Inside-out Paradigm. Elizabet Indira (psikolog, dosen SCU, dan pendiri Talenta) membawakan topik Mental Health and Wellbeing. Sedangkan Novi Prastyawan (mentor kewirausahaan berbasih AI-Komdigi) mengantarkan topik AI Sebagai Pendukung Pembelajaran.
Topik-topik tersebut dikenalkan dan dilatihkan atas dasar temuan bahwa banyak guru muda tidak mendapatkan bekal yang cukup untuk menjadi guru bagi muridnya. Tidak banyak sekolah yang secara khusus menaikkan kapasitas guru muda, baik dengan bekal konseptual maupun cara-cara praktis sebagai guru.
Akibatnya, banyak guru muda mengeluh. Semangat menggebu-gebu mereka ketika pertama kali menjadi guru begitu cepat padam ketika mereka tidak didampingi oleh lembaga dan guru-guru senior. Mereka dilepas begitu saja, diandaikan tahu apa yang mereka kerjakan.
Pembelajar
Guru muda kesepian. Potret ini terungkap lirih dari pribadi-pribadi yang resah akan pilihan mereka. Jika tidak karena suka mengajar, atau kadung lengket dengan murid-murid, mereka ingin meninggalkan kelas dan pergi mencari pekerjaan lain.
Didukung PUKAT, Rotary, Restu Group, dan Alfalink, YTGC hadir menawarkan oasis sebagai komunitas guru muda pembelajar. Supaya mereka tahu arah hidup. Supaya arah hidup mereka selaras dengan visi-misi lembaga sekolah. Seterusnya, supaya mereka mampu menyusun strategi mengajar, memiliki kapasitas pemimpin pembelajaran yang tepercaya, dan meyakini bahwa guru adalah profesi tepat pilihannya.
Oleh HJ Sriyanto, dalam materinya tentang spiritualitas panggilan, guru muda diajak mencari dan menemukan panggilan mengajar sebagai jalan membentuk pribadi manusia secara utuh. Karenanya, HJ Sriyanto membimbing guru muda untuk menghubungkan status keguruan dengan hubungan transenden nilai-nilai, tujuan, dan relasi guru dengan sesama serta dunia. Materi ini kemudian diikat dengan petunjuk operasional lewat materi Instructional Leadership.
Ig Kingkin Teja Angkasa membimbing langkah-langkah menjadi guru muda yang berdampak lewat materi tentang Pipeline Leadership. Ini bukan sekadar tentang kesinambungan, tetapi tentang menemukan alasan mengapa dan bagaimana visi, misi, nilai dasar, profil pendidik, dan profil lulusan tersambung seperti pipa yang panjang, tepat ukuran, dan berkomitmen memastikan misi sampai ke tujuan.
Guru muda perlu tahu dan berani menghidupi budaya belajar, dengan mentor yang tepat, dengan ukuran-ukuran keberhasilannya. Prinsip-prinsip dasar tersebut diletakkan bukan untuk menjadikan guru muda semata-mata kokoh, melainkan justru supaya bisa dinamis menghadapi tantangan zaman ke depan yang riuh dengan perubahan dan ketidakpastian.
Bagaimana menyiapkan diri ke sana dibekalkan dalam dua materi yang secara empirik sudah dan bakal berjalan beriringan, yakni tentang pemanfaat teknologi AI (akal imitasi), sekaligus tentang bagaimana tetap bisa menjadi pribadi autentik yang berkesadaran dan waras secara mental. (*)
Bagikan