Kampus
21 November, 2024 23:38 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun (KN-ILT) pada Kamis (21/11/2024). Konferensi dua tahunan kali ini mengangkat tema besar ‘Peran Pranata Laboratorium Pendidik (PLP) dalam Inovasi’.
Rektor UII Yogyakarta, Fathul Wahid mengatakan konferensi ini pertama kali diselenggarakan FTSP pada 2019 silam dengan nama Innovation on Built Environment (IBE). Dalam perjalanannya, konferensi ini berganti nama menjadi Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun (KN-ILT).
“Lingkungan terbangun ditandai dengan adanya dominasi struktur buatan manusia guna mendukung adanya aktivitas penduduk di atasnya. Kebutuhan masyarakat akan fasilitas kehidupan turut mengakibatkan peningkatan luas lahan terbangun di suatu kawasan,” jelasnya.
Karena itulah, Fathul menyebut fungsi infrastruktur yang berdiri di lingkungan terbangun antara lain untuk fungsi kesehatan, perkantoran, peribadatan, pendidikan, permukiman, serta perdagangan barang dan jasa.
Harmonisasi antara aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi dengan infrastruktur dalam lingkungan terbangun yang cerdas perlu ada agar tercipta nilai tambah terhadap lingkungan terbangun serta bersifat lestari.
“Dalam era industri 4.0 dan perkembangan teknologi yang pesat, inovasi menjadi kunci untuk mendorong peningkatan kualitas dan efisiensi di berbagai sektor, termasuk dalam pendidikan dan pengembangan lingkungan terbangun,” ucapnya.
Penggerak Inovasi
Dosen Teknik Lingkungan FTSP UII Yogyakarta yang menjadi pembicara, Adam Rus Nugroho, menyebut PLP memainkan peran penting sebagai penggerak inovasi, terutama dalam mendukung proses pembelajaran dan penelitian yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
Dengan kompetensi teknis dan pemahaman mendalam terhadap berbagai alat dan teknologi laboratorium, PLP berkontribusi tidak hanya sebagai fasilitator praktikum, tetapi juga sebagai pionir dalam pengembangan metode, teknik, dan teknologi baru yang mendukung inovasi di lingkungan terbangun.
“KNILT 2024 menyoroti bagaimana PLP dapat berkontribusi secara aktif dalam menciptakan solusi kreatif untuk tantangan yang dihadapi oleh berbagai sektor,” tuturnya.
Melalui kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan PLP, diharapkan lahir inovasi yang mampu meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, serta ketahanan lingkungan terbangun di Indonesia.
Seiring dengan tuntutan dunia yang terus berkembang, keterlibatan PLP dalam mendukung inovasi diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan masa depan. Inisiatif ini mencerminkan semangat perubahan dan perbaikan.
Bagikan