Vokasi
18 November, 2025 08:30 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama

Eduwara.com, JOGJA - Program Career Boost yang digagas oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sejak tahun 2019 telah berhasil memberangkatkan 519 tenaga kerja profesional dan terampil ke Jepang. Ke depan, program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan peluang global ini akan memperluas jangkauannya ke 36 negara penempatan baru.
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu, Abdul Haris, mengapresiasi penyelenggaraan pusat pelatihan dan pendidikan untuk persiapan kerja ke luar negeri ini. Menurutnya, program ini perlu mendapatkan dukungan penuh.
"Program yang ditawarkan oleh UMM ini berupa pelatihan kembali bagi para siswa lulusan SMK sederajat dan perguruan tinggi. Peserta yang dapat diterima dalam program ini dimungkinkan hingga usia 28 tahun," ujar Haris saat meninjau langsung pelaksanaan pelatihan di UMM, Senin (17/11/2025).
Haris menjelaskan, ada 15 skema pekerjaan yang ditawarkan, meliputi teknik konstruksi, hospitality, pemrosesan makanan, caregiver, dan perawat.
Skema penempatan tenaga kerja di UMM terbagi dalam beberapa tahap: pelatihan daring, dan selanjutnya pelatihan berbasis asrama di gedung yang disediakan oleh Fakultas Vokasi UMM. Peserta akan dibekali dua sertifikat, yaitu sertifikat Bahasa Jepang dan sertifikat keterampilan sesuai kebutuhan pasar kerja di Jepang.
"Saat ini, pusat pelatihan kerja luar negeri UMM berfokus pada penempatan kerja ke Jepang. Melalui kerja sama dengan Brexa Academy, UMM telah memperluas lokasi penempatan pada seluruh prefektur di Jepang," tambahnya.
Go Global
Haris menambahkan, UMM berencana memperluas jangkauan ke sekitar 36 negara penempatan. Hal ini dapat didukung dengan kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
"Banyak sekali praktik-praktik baik yang sudah dilakukan di UMM ini, terutama dalam memberdayakan lulusan-lulusan SMK dan perguruan tinggi untuk dapat bersaing di pasar global," katanya.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamen Kemendiktisaintek), Fauzan, menyampaikan bahwa program Career Boost telah dimulai sejak tahun 2019. Sebanyak 519 peserta telah diberangkatkan ke Jepang, 261 siap diberangkatkan, dan 279 masih dalam tahap pelatihan daring.
Pemerintah berencana memulai pelaksanaan SMK Go Global pada akhir 2025 dengan target 500.000 penerima manfaat pada 2026, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Praktik baik UMM ini akan disinergikan dengan program SMK Go Global yang diinisiasi oleh Kemenko Pemberdayaan Masyarakat.
Bagikan