Sekolah Kita
10 Februari, 2022 12:30 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, JOGJA – SMA Santa Maria Yogyakarta terus berkomitmen menjadi anak didiknya sebagai perempuan yang mandiri, berkepribadian dan berprestasi. Tiga nilai ini diajarkan sejak awal siswa masuk sekolah dan dibiasakan.
Humas SMA Santa Maria Yogyakarta Astuti Purwaningsih, penanaman tiga karakter nilai kehidupan ini sudah menjadi kesepakatan antara siswa dan sekolah serta diketahui oleh orang tua.
"Melalui berbagai pelatihan, keterampilan dan kegiatan ekstrakurikuler sepanjang sangat membantu 294 siswi di sini supaya menjadi wanita mandiri, berkepribadian dan punya prestasi," katanya, Kamis (10/2/2022).
Berbeda dengan sekolah campuran. Astuti menjelaskan di sekolah ini siswi untuk melakukan berbagai hal yang sebenarnya harus dilakukan pria. Namun dengan bimbingan dan pendampingan terus, dimulai dari hal-hal kecil para siswi mampu menyelesaikan hal besar. "Awalnya terpaksa melakukan, namun perlahan-lahan ini menjadi kebiasaan," lanjutnya.
Menurut Astuti selama ini SMA Santa Maria Yogyakarta menerima dan mendidik anak-anak bangsa dari Sabang sampai Merauke. Siswi dari Indonesia bagian timur dan Sumatra cukup banyak.
Sekolah khusus puteri ini mengampu siswi dengan aneka latar belakang suku, agama, status sosial yang berbeda. Pihak sekolah menyediakan asrama putri bagi sebagian siswi. Selebihnya tinggal di keluarga sendiri di Yogyakarta dan sekitarnya.
Para pendiri kata Astuti sejak awal pendirian sekolah benar-benar bersatu demi pelayanan pendidikan. Unsur persatuan itu juga yang menguatkan mereka dalam berbagai pengorbanan sehingga banyak prestasi diraih.
Sekolah ini melayani dengan total sehingga prestasi yang diraih berasal dari berbagai bidang. Unsur cinta kasih dan spiritualitas sangat terasa saat sehingga ritme kerja dan iklim kerja tetap kondusif.
Secara nyata sekolah ini memberi kesaksian yang positif sehingga disukai oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan animo masyarakat untuk menyekolahkan putrinya di sekolah ini tetap tinggi meski banyak saingannya.
"Kami selalu memberikan bekal nilai-nilai Kristiani bagi siswinya agar mereka dalam bersaing di era globalisasi ini tetap memiliki sikap hidup yang sesuai dengan iman kristiani, sehingga mereka mampu memberi melalui hidup dan karyanya kelak," ungkapnya.
Bagikan