Kampus
18 September, 2023 20:05 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Sebanyak 384 aparat desa di Bojonegoro, Jawa Timur pada Minggu (17/9/2023) mengikuti prosesi wisuda di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Para aparat desa ini telah menyelesaikan perkuliahan Program Sarjana di UNY melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa.
Sebanyak 384 orang aparat desa ini terdiri dari 16 orang dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY, 186 orang dari Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik UNY, dan 182 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY.
Aparat desa tersebut tak hanya Kepala Desa, tetapi juga perangkat desa, pegiat BUMdes atau pengelola wisata serta Karang Taruna dan PKK.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan investasi sumber daya manusia (SDM) terasa mahal bila diukur dengan material, namun bila diukur dengan nilai yang akan diraih dan masa depan yang akan ditempuh dengan investasi itu maka tidak ada kata mahal.
"Saya meminta Bupati Bojonegoro untuk menganggarkan biaya studi lanjut S2 bagi para alumni RPL Desa UNY. Ini sesuatu yang luar biasa, bukan hanya sekadar satu inventasi bangsa namun sebuah langkah bagus. Saya berani menyatakan bahwa hal ini bukan hanya pertama di Indonesia tapi yang pertama di dunia," katanya.
Abdul Halim menegaskan pengabdian pada warga masyarakat yang tidak pernah dibayangkan bisa dikonversi menjadi perkuliahan, hari ini telah dibuktikan bahwa mengabdi-pun menjadikan sarjana dengan tidak banyak tambahan.
"Hal ini penting diglorifikasi untuk mengubah paradigma berpikir kita bahwa sarjana hanya duduk di bangku kuliah selama empat tahun" katanya.
Abdul Halim juga menegaskan pentingnya sikap, perilaku, etika bagi aparat desa yang sekarang telah memiliki tambahan atribut gelar sarjana.
Dampak Postif
Dalam kesemptan tersebut, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah menjelaskan program RPL Desa ini adalah yang pertama kali ada di Indonesia dengan beasiswa RPL 2022-2023 sebanyak Rp 21,4 miliar untuk dana UKT bagi 999 orang program S1 dan Rp 5,5 miliar untuk dana UKT bagi 250 orang program S2.
"Kelulusan ini tidak membuat Anda mengetahui segalanya. Akan tetapi setelah lulus Anda harus lebih siap mempelajari segala hal terutama dalam membangun dan menyejahterakan masyarakat di desa," ucapnya.
Kehadiran program RPL Desa, bagi Anna, akan membawa dampak positif di antaranya meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) karena aparatur pemerintahan desa merupakan bagian terpenting dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa yang akuntabel, transparan dan partisipatif.
"Di sisi lain kapasitas tenaga professional pendamping desa juga meningkat dalam memfasilitasi penyelenggaraan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa sehingga dapat berjalan secara efektif dan akuntabel," katanya.
Pada prosesi wisuda ini, tercatat wisudawan peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi dari Program Studi Pendidikan Luar Sekolah adalah Firsty Septina Anggraeni dengan IPK 3,77; Program Studi Administrasi Publik adalah Yuntik Rahayu (IPK 3,81); Program Studi Pendidikan Sosiologi adalah Titik Sriwati (IPK 3,59); Program Studi Manajemen adalah Tyas Shafira (IPK 3,79) dan Program Studi Akuntansi adalah Diajeng Ayu Rosiana (IPK 3,73).
Bagikan