Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SOLO -- Untuk memperkokoh kebijakan ‘open door’ yang dicanangkan oleh KGPAA Mangkunegara X, Pura Mangkunegaran Surakarta berkolaborasi dengan konsorsium yang beranggotakan Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) Jerman, Goethe Institute Frankfurt, dan beberapa universitas di Jerman dan Indonesia menyelenggarakan sebuah workshop dengan tema ‘Mangkunegaran and The Social Transformation’.
Workshop yang dilaksanakan pada Senin-Selasa (4-5/3/2024), di Pura Mangkunegaran, dan didanai oleh DAAD ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta yang terdiri dari alumni DAAD yang tersebar di Indonesia, mahasiswa, dan para ilmuwan dari Jerman.
Dalam sambutannya, KGPAA Mangkunegara X mengatakan, kebijakan pintu terbuka yang diberlakukannya bertujuan untuk merespons dinamika budaya Jawa dalam konteks budaya Indonesia kontemporer.
“Pertemuan ini tidak hanya dimaksudkan untuk mengekplorasi budaya Jawa saja, namun saya juga berharap melalui diskusi para alumni DAAD dan para ilmuwan ini bisa membawa perubahan dan transformasi sosial yang memberikan dampak positif bagi Pura Mangkunegaran,” papar KGPAA Mangkunegara X, dalam rilis Jumat (8/3/2024).
Sementara itu, Ketua DAAD Indonesia, Guido Schnieders, menegaskan bahwa workshop mencoba menjawab tantangan yang dihadapi budaya Jawa dan Indonesia, relasi dialektik, saling keterkaitan antara modernitas dan tradisi, serta aspek-aspek sosial budaya yang ingin dilestarikan sekaligus perkembangan yang kadangkala disruptif namun menjadi penanda dan karakteristik suatu masa di masyarakat.
Digitalisasi Naskah
Dalam kesempatan tersebut, Lucia D Krisnawati, selaku dosen Prodi Informatika Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berkontribusi dengan menampilkan penelitian tim TRAWACA tentang digitalisasi naskah-naskah beraksara Jawa yang menggunakan teknologi pengenalan aksara optik atau Optical Character Recognition (OCR).
Lucia menjelaskan bahwa penelitian tim TRAWACA yang dipimpinnya menggunakan Serat Mangkunegaran IV Buku I dan II sebagai sumber data latih, telah menghasilkan minimalnya dua piranti, yakni Aplikasi OCR Cakra dan aplikasi anotasi aksara Jawa, JavAnote yang juga berfungsi sebagai aplikasi belajar aksara Jawa. Lucia juga mendemonstrasikan dua aplikasi tersebut ke para peserta.
Pertemuan para alumni DAAD dan para peneliti budaya Jawa yang terkait Pura Mangkunegaran ini diakhiri dengan penandatanganan konsorsium Deklarasi Internasional terhadap Mangkunegaran dan transformasi sosial yang berkelanjutan. UKDW turut serta dalam penandatangan deklarasi ini.
“Harapannya UKDW, melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, bisa berkontribusi dalam pelestarian budaya Jawa seperti dalam proses preservasi naskah-naskah beraksara Jawa, juga bagaimana menyajikan naskah-naskah tersebut ke dalam bentuk yang bisa terbaca oleh generasi muda,” jelas Lucia. (*)