logo

Beasiswa

Kembangkan Filantropi Islam, BAZNAS Luncurkan Beasiswa Pascasarjana

Kembangkan Filantropi Islam, BAZNAS Luncurkan Beasiswa Pascasarjana
Jumat (20/7/2023), BAZNAS berinovasi meluncurkan program beasiswa pascasarjana bagi amilin dan amilat bersama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan tujuan memperkuat dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di BAZNAS se-Indonesia. (EDUWARA/K. Setyono)
Setyono, Beasiswa21 Juli, 2023 20:07 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Sebagai upaya pengembangan filantropi di Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berinovasi meluncurkan program beasiswa pascasarjana bagi amilin dan amilat. Menggandeng Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, program ini bertujuan memperkuat dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di BAZNAS se-Indonesia.

Diluncurkan pada Jumat (21/7/2023), di Gedung Pascasarjana UIN SUKA, program beasiswa pascasarjana adalah beasiswa pendidikan jenjang Magister (S2) yang fokus pada kajian filantropi, kebencanaan, dan pembangunan berkelanjutan pada Prodi Interdisciplinary Islamic Studies serta jenjang Doktor (S3) Prodi Islam Doctor.

"Di tahap pertama ini kami memberi kesempatan kepada 60 pimpinan dan pegawai BAZNAS dari pusat sampai daerah untuk berkompetisi meraih beasiswa. Di mana 40 orang akan menempuh pendidikan S2 dan 20 orang di S3," kata Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad.

Dipaparkan Noor Achmad, tujuan utama program beasiswa ini didasarkan pada kebutuhan lapangan terkait keberadaan tenaga pengembangan dan pengelolaan filantropi keIslaman berupa zakat, infaq dan sedekah yang menjadi tanggung jawab BAZNAS.

"Kita memang butuh sekali kehadiran ilmuwan-ilmuwan sekaligus praktisi yang memahami pengelolaan serta pengembangan filantropi kita seperti apa," jelasnya.

Pengembangan Masyarakat

Menurut Noor Achmad, selama ini pengelolaan filantropi Islam yang terbatas pada pemanfaatan sekali pakai seperti membangun masjid, penanganan bencana alam dan sosial. Namun tidak diikuti dengan pengembangan masyarakat yang lebih lanjut untuk masa depan mereka.

Diharapkan, para penerima beasiswa ketika lulus nanti mampu menghasilkan teori-teori serta perangkat keilmuan terkait pengembangan masyarakat didasarkan pada analisa-analisa di lapangan.

"Termasuk juga dengan kewirausahaan (entrepreneurship) Islam maupun sosial. Ini juga menjadi bagian dari konsentrasi kita untuk memberikan manfaat bagi kita semua dengan menggunakan dana filantropi Islam," katanya.

Sesuai jadwalnya, pendaftaran peserta akan dimulai sejak 24 Juli sampai 13 Agustus 2023. Kemudian proses seleksi berlangsung 14-15 Agustus 2023 dan diumumkan pada 16 Agustus 2023. Para peserta akan melalui seleksi wawancara pada 21-22 Agustus 2023 dan penetapan penerima beasiswa pada 30 Agustus 2023.

Noor menegaskan pihaknya memberi batas waktu penerima beasiswa pascasarjana menempuh pendidikan. Bagi mahasiswa S2, diberikan batas waktu empat semester atau dua tahun. Sedangkan untuk program doktor atau S3, diberikan batas waktu delapan semester atau empat tahun.

"Jika mereka tidak bisa menyelesaikan sesuai kesepakatan, kami akan memberikan penalti berupa pengembalian seluruh biaya yang disalurkan selama menempuh pendidikan," katanya.

Rektor UIN Sunan Kalijaga Al Makin menyambut gembira dipilihnya UIN Sunan Kalijaga sebagai lembaga penyelenggara pendidikan bagi penerima beasiswa BAZNAS. Dia menyebut apa yang dilakukan BAZNAS ini adalah inovasi di tengah minimnya keterlibatan dunia industri dalam pengembangan keilmuan yang dikaitkan langsung dengan industri.

"Ini seperti menjawab kebuntuan yang dialami banyak perguruan tinggi akan dana riset. BAZNAS berani mengambil langkah dengan menyumbangkan gagasan, pikiran dan tenaga untuk kemajuan ilmu pengetahuan," kata Rektor Al Makin.

Read Next