logo

Kampus

Kepanjangan Keraton Yogyakarta, UWM Didorong Fokus Bidang Kebudayaan

Kepanjangan Keraton Yogyakarta, UWM Didorong Fokus Bidang Kebudayaan
Sebagai kampus yang merupakan kepanjangan tangan Keraton Yogyakarta, Universitas Widya Mandala (UWM) Yogyakarta didorong untuk menghadirkan program studi (Prodi) yang fokus pada kebudayaan tanpa meningkalkan perkembangan zaman. (EDUWARA/Dok. UWM Yogyakarta)
Setyono, Kampus11 Juli, 2023 22:44 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Sebagai kampus yang merupakan kepanjangan tangan Keraton Yogyakarta, Universitas Widya Mandala (UWM) Yogyakarta didorong untuk menghadirkan program studi (Prodi) yang fokus pada kebudayaan tanpa meningkalkan perkembangan zaman.

Salah satu yang diinginkan Keraton Yogyakarta adalah hadirnya program studi (Prodi) Kebudayaan yang berorientasi pada kebudayaan Jawa seperti tari, master gamelan, empu pembuat keris dan ahli aksara Jawa atau Bugis.

"Sebagai kampus kepanjangan Keraton Yogyakarta, maka perlu memikirkan hal-hal yang baru. Tak hanya mengikuti perkembangan zaman, namun perlu dilakukan inovasi," pinta putri tertua Sultan Hamengku Buwono X, GKR Mangkubumi dalam rilis Selasa (11/7/2023).

Dengan dukungan dari pemerintah melalui Akademi Komunitas, UWM Yogyakarta seharusnya mampu membuat kurikulum dan sistem pendidikan yang mencetak ahli-ahli kesenian, yang memiliki sertifikat di bidang master tari, master gamelan, maupun empu pembuat keris.

Menurut Mangkubumi, bidang seni budaya memiliki potensi yang besar, khususnya di bidang konservasi, baik seni budaya intangible maupun tangible. Selama ini Keraton Ngayonyakarta telah berkolaborasi dengan ahli konservasi lukisan dari Italia, maka dari itu sebaiknya memiliki ahli konservasi sendiri.

"UWM memiliki potensi yang luar biasa untuk hal ini, diharapkan UWM memiliki fasilitas belajar tentang kajian seni dan budaya, termasuk mempelajari aksara," tambahnya.

Terapi Healing

Mangkumi menjelaskan bahwa bidang aksara juga menjadi perhatian, karena banyak hal tentang aksara yang dapat dipelajari. Studi tentang aksara dapat mempelajari Aksara Bugis yang ditulis di daun lontar.

 "Termasuk mempelajari Aksara Jawa yang selama ini hanya dimanfaatkan oleh abdi dalem Keraton. Maka hal ini menjadi peluang untuk UWM, karena kebutuhan akan ahli aksara ini banyak," kata GKR Mangkubumi.

Sekarang banyak negara yang menggunakan Filosofi Budaya Jawa, antara lain menjadikan gamelan sebagai terapi healing.

"Banyak kampus di luar negeri yang memiliki gamelan. Jika UWM memiliki Fakultas/Prodi Budaya, maka akan dapat berkolaborasi dengan kampus luar negeri, misalnya University of California, Los Angeles (UCLA)," tambahnya.

Ini merupakan peluang yang besar yang dimiliki UWM, dapat berkolaborasi dengan universitas lain baik di dalam maupun di luar negeri. Potensi lain yang dapat dikembangkan dalam bidang teknologi, misalnya dengan menerapkan aksara Jawa dalam pemanfaatan teknologi.

Read Next