logo

Kampus

Mahasiswa UNU Yogyakarta Kenalkan Pilah.in V.1.0 dan MEDIQUAD ke Publik

Mahasiswa UNU Yogyakarta Kenalkan Pilah.in V.1.0 dan MEDIQUAD ke Publik
Kampus UNU Yogyakarta (https://www.unu-jogja.ac.id/)
Setyono, Kampus10 Agustus, 2025 00:25 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta mengenalkan inovasi terkait alat interaktif pemilah sampah dan pengembangan teknologi drone untuk pengiriman obat. Kedua inovasi ini tidak hanya menjadi prestasi akademik, tetapi juga kontribusi nyata mahasiswa UNU Yogyakarta ke masyarakat.

Inovasi pertama yang dikenalkan ke publik yaitu Pilah.in V.1.0. Sebuah alat interaktif yang dirancang untuk membiasakan masyarakat memilah sampah sebelum membuangnya, dengan mengusung slogan ‘Berpikir Sebelum Membuang’. Inovasi ini dilahirkan dua mahasiswa Prodi Teknik Elektro yaitu, Hendrik Prakarsa dan M Rozan Lathif.

Mewakili rekannya, Hendri mengatakan gagasan alat interaktif ini berawal dari dari keresahan terhadap tingginya volume sampah di Indonesia di mana setiap tahunnya memproduksi 18 juta ton.

“Sayangnya, masalah ini bukan hanya karena keterbatasan fasilitas pengelolaan, tetapi juga rendahnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah. Banyak orang membuang sampah tanpa memikirkan dampak jangka panjangnya. Kami ingin mengubah itu menjadi kebiasaan sadar,” ujar Hendrik, Jumat (8/8/2025)

Pilah.in V.1.0. menggabungkan teknologi dan edukasi. Sistemnya berbasis ESP32 dan LCD Nextion, dilengkapi sensor ultrasonik untuk mendeteksi keberadaan tangan pengguna. Layar LCD akan menampilkan pilihan jenis sampah (organik/anorganik), kemudian pengguna memilih kategori yang sesuai. Mekanisme servo secara otomatis membuka jalur tempat sampah yang tepat.

Selain mempermudah proses pemilahan, Pilah.in V.1.0. juga menawarkan keunggulan seperti, monitoring kapasitas sampah secara real-time, edukasi interaktif yang menanamkan kebiasaan memilah, dan desain inovatif yang menarik minat pengguna dari berbagai usia.

“Kami berharap Pilah.in dapat digunakan di berbagai fasilitas publik seperti sekolah, perkantoran, hingga pusat perbelanjaan. Tujuan kami sederhana yakni membiasakan orang berpikir sebelum membuang sampah,” kata Hendrik.

Dosen pembimbing tim, Bledug Kusuma Prasaja, mengapresiasi karya inovatif mahasiswa tersebut. Menurutnya, Pilah.in V.1.0. memiliki konsep yang sangat baik dan relevan dengan isu lingkungan saat ini. 

“Dari segi gagasan, Pilah.in sudah sangat bagus. Ide ini tidak hanya kreatif, tetapi juga memiliki nilai manfaat yang nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Pengiriman Obat

Sedangkan inovasi kedua adalah Medical Quadcopter for Autonomous Delivery (MEDIQUAD) yang diciptakan oleh mahasiswa Prodi Teknik Elektro tahun 2020, Moch Fakhrul Rois. MEDIQUAD adalah drone otonom yang dirancang khusus untuk mengantarkan obat secara otomatis tanpa perlu kendali manual terus-menerus dari operator.

MEDIQUAD mampu bergerak mengikuti rute yang telah diprogram dan secara mandiri kembali ke titik awal setelah menyelesaikan pengantaran, bahkan ketika menghadapi gangguan teknis. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi distribusi obat ke daerah terpencil atau dalam situasi darurat yang sulit dijangkau oleh tenaga medis.

“Sistem kerja drone ini berbasis flight controller APM 2.8 dan GPS Neo 7M yang dikendalikan melalui Mission Planner untuk pengaturan rute penerbangan. Dilengkapi dengan telemetry, pergerakan MEDIQUAD dapat dipantau secara real-time melalui laptop atau ground control station. Drone ini juga memiliki beberapa mode operasi, termasuk otomatis, hover (melayang di satu titik), dan pendaratan mandiri,” terang Fakhrul.

Fakhrul sangat berharap pengembangan teknologi ini dapat membantu orang, bukan sekadar pamer kecanggihan. 

“Lewat karya ini, saya ingin menunjukkan bahwa drone bisa dimanfaatkan untuk hal-hal penting seperti mengirim obat kepada yang membutuhkan,” ujarnya.

Proyek ini merupakan bagian dari tugas akhir yang dibimbing oleh Zulkhairi. Menurut Zulkhairi, karya Fakhrul ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi mahasiswa UNU Jogja memiliki potensi untuk memberi dampak langsung bagi masyarakat.

“Inovasi ini memberikan gambaran terkait permasalahan dalam mengirim obat ke lokasi-lokasi yang tidak dapat atau tidak mudah dicapai oleh tenaga medis. Dan juga dapat memberikan informasi kepada generasi muda tentang inovasi-inovasi di program studi teknik elektro dalam menyiapkan perkembangan teknologi,” ungkap Zulkhairi.

Ke depan, Zulkhairi berharap akan lebih banyak lagi karya mahasiswa yang tidak hanya menjadi proyek akademik, tetapi juga hadir sebagai solusi konkret untuk kebutuhan riil di masyarakat.

Read Next