logo

Kampus

Melalui Pembelajaran Bahasa Inggris, Dosen UPITRA Perkuat Pendidikan Karakter Siswa SMP Kanisius Sumber

Melalui Pembelajaran Bahasa Inggris, Dosen UPITRA Perkuat Pendidikan Karakter Siswa SMP Kanisius Sumber
Siswa-siswi SMP Kanisius Sumber, Dukun, Magelang, mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris bersama dosen-dosen Prodi D3 Bahasa Inggris UPITRA Surakarta yang tergabung dalam Tim PKM UPITRA Surakarta. Melalui pembelajaran yang fokus pada Speaking Practice, para siswa juga diajak memperkuat pendidikan karakter yang baik, positif dan bertanggung jawab. (EDUWARA/Dok. UPITRA)
Setyono, Kampus20 Januari, 2025 22:18 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Melalui pembelajaran Bahasa Inggris, dosen-dosen Program Studi (Prodi) D3 Bahasa Inggris Universitas Pignatelli Triputra (UPITRA) Surakarta ikut berperan membentuk karakter siswa melalui pembelajaran Bahasa Inggris dengan menyasar siswa-siswi SMP Kanisius Sumber, Dukun, Magelang. 

Diharapkan, melalui kegiatan ini generasi muda sebagai penerus kehidupan bangsa memiliki karakter yang baik, positif dan bertanggung jawab.

Diketuai Melania Lulut Mariani, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UPITRA beranggotakan dua dosen lainnya, yaitu Poniman yang juga dosen dari Prodi D3 Bahasa Inggris dan Yusup Hari Subagya dosen Prodi D3 Manajemen UPITRA.

“Selama kegiatan yang berlangsung pada November-Desember tahun lalu, kami melibatkan tiga mahasiswa dari Prodi Bahasa Inggris yang membantu, yaitu Arinda Dwi Kusumaningrum, Siti Hamidah dan Lusia Helga,” kata Melania dalam rilis, Senin (20/1/2025).

Tim PKM UPITRA menyadari bahwa dalam proses pembentukan karakter seseorang tidak bisa tercipta dalam waktu singkat. Dibutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh hasil yang baik agar seseorang mampu bertingkah laku dengan baik, sopan, menghargai orang lain, peduli dengan orang lain.

Karena itu, kata Melania, melalui pelatihan Bahasa Inggris yang difokuskan pada Speaking Practice, selain belajar berkomunikasi dalam Bahasa Inggris secara lisan, siswa juga meningkatkan pembentukan karakter yang sudah mereka miliki.

“Kami mempraktikkan Englishdialogues dengan kalimat-kalimat yang mengungkapkan tentang honesty (kejujuran), politeness (kesopanan), tolerance (toleransi), self-confidence (percaya diri), discipline (kedisiplinan) dan care of others (peduli pada orang lain),” lanjutnya.

Sikap Positif

Dipaparkan Melania, tujuan dari kegiatan PKM UPITRA ini adalah untuk meningkatkan nilai-nilai dan sikap-sikap positif dalam kehidupan dan aktivitas sehari-hari. Beberapa karakter yang diharapkan dimiliki siswa-siswi remaja, yaitu kejujuran, percaya diri, toleransi, kedisiplinan, kepedulian terhadap orang lain.

Dalam pelatihan Bahasa Inggris itu siswa-siswa mempraktikkan dialog dengan memilih salah satu karakter, seperti yang tersebut di atas, sebagai tema dari dialog mereka. Mereka berpasangan atau berkelompok melakukan presentasi di depan teman-teman mereka yang lain.

Dengan latihan berdialog dalam Bahasa Inggris, selain belajar agar terampil berbicara atau berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, siswa juga dilatih untuk menunjukkan nilai-nilai kehidupan atau karakter yang perlu dimiliki oleh siswa-siswa remaja.

“Mereka belajar berkomunikasi dalam bahasa Inggris dalam bentuk dialog dengan menggunakan ungkapan-ungkapan yang menunjukkan kesopanan, misalnya sebelum minta dipinjami alat tulis, mereka akan mengatakan Excuse me, may I borrow your ballpoint? dan setelah menerima mereka mengucapkan Thank you,” paparnya.

Demikian juga ketika ingin minta tolong, mereka bisa mengatakan Excuse me, can you help me? Ketika mereka melakukan kesalahan, mereka akan mengatakan I am sorry. I didn't mean that.

Melania menyebut membentuk karakter siswa-siswa remaja tidak hanya melalui teori saja, tetapi lebih dari itu, karakter mereka akan terbentuk jika mereka berada dalam situasi yang sesungguhnya dan bisa menggunakan ungkapan-ungkapan mengenai nilai-nilai kehidupan yang diharapkan dimiliki oleh siswa-siswa remaja.

Kepala Sekolah SMP Kanisius Sumber, Dukun, Magelang, Lindawati, sangat berharap kegiatan pelatihan Bahasa Inggris yang difokuskan pada Speaking Practice ini bisa dilanjutkan lagi.

“Mengingat Bahasa Inggris sangat dibutuhkan oleh siswa-siswa. Selain itu, untuk memiliki keterampilan EnglishSpeaking memerlukan waktu yang tidak singkat,” tutupnya.

Read Next