Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Hasil inovasi yang dilakukan sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berupa pewarna alami dari daun Ketapang (Terminalia catappa) diklaim lebih lama mempertahankan warna pada kain akibat paparan sinar matah
Proyek pembuatan pewarna alami daun Ketapang ini digagas oleh lima mahasiswa UNY, yaitu Khisna Rizqi Fauzia, Malikhah Melia Putri, Respa Ardian, Tsabita Chairani Candra, dan Mayra Humna Nastiti.
Kelima mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas di lingkungan UNY ini memanfaatkan modifikasi dengan nanopartikel titanium dioksida (TiO₂) guna meningkatkan ketahanan warna terhadap sinar UV. Proyek ini merupakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Bagian publikasi tim, Mayra Humna Nastiti, menerangkan proyek ini bermula dari keprihatinan tim pada dampak akibat limbah industri tekstil yang masih didominasi penggunaan pewarna sintetis berbahaya.
“Daun ketapang dipilih karena kandungan taninnya yang tinggi dan ketersediaannya yang melimpah di Indonesia. Penelitian dimulai setelah melalui proses brainstorming dan penyusunan proposal sejak Februari 2025,” kata Mayra, Rabu (11/6/2025).
Katalog Kain
Proses pengolahan melibatkan beberapa tahapan, mulai dari ekstraksi daun ketapang, modifikasi dengan TiO₂, proses scouring dan mordanting kain, hingga pencelupan dan uji ketahanan warna.
Uji laboratorium menunjukkan hasil menjanjikan, di mana kain yang dimodifikasi dengan TiO₂ dan dimordanting dengan FeCl₃ menunjukkan ketahanan luntur warna terhadap sinar matahari hingga skala 5 (sangat baik). Hasil ini lebih tinggi dibanding kain tanpa perlakuan yang hanya mencapai skala 4. Uji intensitas warna dengan colorimeter juga menunjukkan peningkatan nilai kecerahan warna (nilai L*).
Khisna Rizqi Fauzia menegaskan meski memperoleh dukungan investor eksternal, proyek telah memperoleh pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) dan mendapatkan apresiasi dari dosen pembimbing dalam sesi konsultasi riset.
“Kami juga telah menyiapkan katalog kain dari berbagai jenis bahan seperti katun, linen, rayon, dan sutra sebagai prototipe produk,” tuturnya.
Ke depan, diharapkan inovasi ini dapat disambut baik oleh kalangan industri agar bisa diterapkan secara massal dan komersial. Tim juga berencana mempublikasikan hasil riset di jurnal ilmiah sebagai upaya memperkuat landasan akademik inovasi mereka.