Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, PANGKEP — Politeknik Pertanian Pangkep di Pangkajene, Sulawesi Selatan mengandalkan program smart fishing dan smart aquacultur system untuk mengoptimalkan potensi sumber daya lokal.
Kedua program tersebut berorientasi padaproduksi kopi bubuk kemasan serta pengolahan hasil perikanan, seperti nugget dan frozen food sejenis.
Direktur Politani Pangkep Darmawan menyampaikan program unggulan tersebut diharapkan dapat melahirkan lulusan yang dapat menciptakan lapangan kerja maupun mengelola bidang usaha berdasarkan kekayaan lokal.
“Program itu diharapkan bisa mencetak lulusan yang menjadi problem solver dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” ujar Darmawan dalam publikasi Ditjen Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kamis (21/10/2021).
Adapun mengenai produksi kopi, Politani Pangkep memfasilitasi mahasiswa dengan berbagai mesin kopi, mulai dari haller (pemisahan kulit dan biji), mesin sortasi (pemisah antara grade kopi terbaik), mesin penyangraian, mesin penepung yang digunakan untuk mengoreksi tekstur halus, serta mesin untuk pengemasan.
Guna mendukung produksi kopi tersebut, program studi agrobisnis sedang menyusun perizinan kepada dinas kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai langkah menuju hilirisasi produk kopi Politani Pangkep ke masyarakat.
Pada 2009, program studi agrobisnis yang terbentuk menjadi program Diploma 4 (D-4), bahkan telah berhasil mencetak alumni agrobisnis yang tersebar di berbagai perusahaan ternama yang bergerak di bidang kopi, minyak atsiri, dan lainnya.
Sementara itu, Dosen Pengolahan Hasil Perikanan Politani Pangkep Basmal mengatakan, adapun program unggulan lainnya yang dihasilkan selain kopi, yakni produksi nugget, otak-otak, ikan, dan jenis makanan beku lainnya.
“Pembelajaran pada jurusan ini terbagi menjadi dua, yaitu alat dan mesin pengolahan mengenai teknologi pengolahan hasil perikanan,” tambahnya.
Basmal juga berpesan agar calon mahasiswa yang akan memilih jurusan yang ada di Politani Pangkep tetap percaya diri, sebab pembelajaran yang dilakukan telah melalui project based learning (PBL).
Dengan demikian, berbagai teori maupun praktik yang mendukung keterampilan mahasiswa dapat membuat mereka menjadi kompeten dan mampu berdaya saing global.