Eduwara.com, JOGJA - Inkubator Bisnis Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) kembali menggelar sesi mentoring yang inspiratif dan penuh manfaat. Sebanyak 30 mahasiswa UMBY yang menjadi pelaku bisnis rintisan terlibat sebagai peserta.

Bertajuk ‘Mentoring Sesi 5: Branding & Pemasaran’, acara yang digelar pada Rabu (6/8/2025) ini menghadirkan praktisi kewirausahaan, founder E-Club Indonesia, dan pelatih pengembangan diri berskala nasional, Captain Bryan Erfanda.

Kepala Bagian Publikasi dan HKI LPPM UMBY, Putri Taqwa Prasetyaningrum, mengatakan kegiatan mentoring ini merupakan bagian dari program rutin Inkubator Bisnis UMBY dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa.

• KUR BRI Jadi Jalan Pengusaha Pakan Ternak Ponorogo Tingkatkan Produktivitas
• BRI Tanggapi Pemblokiran Rekening Pasif oleh PPATK
• Pemerintah Gandeng BRI Salurkan BSU, 3,76 Juta Orang Terbantu

“Mentoring 5 merupakan kelas terakhir dari rangkaian Program Mentoring dan Pendampingan Bisnis 2025,” jelas Putri Taqwa Prasetyaningrum pada Kamis (7/8/2025).

Ke-30 peserta merupakan mahasiswa UMBY yang sudah memulai bisnis dan para pelaku UMKM yang ingin mengasah kemampuan mereka dalam branding dan pemasaran untuk mengembangkan usaha mereka lebih lanjut.

“Melalui sesi ini, kami berharap mahasiswa tidak hanya memahami teori branding dan pemasaran, tetapi juga mampu mengaplikasikannya secara nyata di lapangan. Inkubator Bisnis hadir sebagai wadah pembinaan dan pengembangan bisnis berkelanjutan,” kata Putri.

Dalam tugasnya sebagai mentor di acara ini, Captain Bryan membawakan materi seputar berbagai jenis branding, mulai dari cultural branding, corporate branding, hingga personal branding. Tidak hanya itu, Bryan juga membagikan strategi pemasaran yang dapat diterapkan langsung oleh para pelaku usaha pemula maupun mahasiswa yang tengah mengembangkan ide bisnis.

“Wirausaha yang sukses itu ketika produknya biasa, tapi jualannya laris manis.Tentu ini tidak terlepas dari peran utama branding dan pemasaran. Brand adalah sebuah identitas yang memenuhi ekspektasi dan persepsi seseorang atau konsumen,” tuturnya.

Validasi Ide

Menurut Bryan, branding sekarang ini bukan sekadar membuat logo atau slogan, tetapi tentang bagaimana usaha kita dikenali, diingat, dan dipercaya oleh konsumen. Demikian juga dengan pemasaran yang bukan lagi soal promosi semata, tetapi tentang membangun hubungan yang kuat dengan target pasar.

Salah satu peserta, Alya Amanda, mengungkapkan melalui kegiatan mentoring ini ia jadi belajar banyak tentang pentingnya validasi ide bisnis, strategi pemasaran yang efektif, serta bagaimana membangun model bisnis yang berkelanjutan. Kelas mentoring ini juga membuka wawasannya tentang cara mengelola tim dan membangun jejaring yang relevan untuk pengembangan usaha. 

• Petani Gowa Tak Perlu Jauh ke Bank, AgenBRILink Jadi Solusi
• Kantor Cabang BRI Taipei Resmi Dibuka, Targetkan Layanan untuk PMI
• Roadshow Lomba Pewarta dan Foto 2025, Astra Undang 100 Jurnalis ke KBA Tabek Talang Babungo

Alya berharap Inkubator UMBY bisa memperbanyak sesi mentoring yang lebih mendalam dan personal, misalnya melalui pendampingan satu-satu (one-on-one mentoring). Kolaborasi dengan pelaku industri dan alumni sukses juga akan sangat membantu peserta untuk belajar dari pengalaman nyata. 

Ke depan, menurut Alya, juga bisa diadakan bootcamp intensif atau hackathon kewirausahaan yang fokus pada problem solving.

“Program inkubasi jangka panjang yang disertai dengan akses ke investor, modal awal, serta uji coba produk ke pasar langsung akan sangat mendukung perkembangan startup mahasiswa,” tutupnya.