logo

Kampus

34 PTKI se-Indonesia Pilih Yogyakarta Sebagai Lokasi KKN

34 PTKI se-Indonesia Pilih Yogyakarta Sebagai Lokasi KKN
Sebanyak 204 mahasiswa dari 34 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia dan 3.448 mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Berdampak mengikuti Upacara Penerjunan Mahasiswa KKN di Kampus UIN Sunan Kalijaga, Senin (7/7/2025). Program KKN Nusantara akan dipusatkan di empat desa di Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, sedangkan mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Berdampak ditugaskan di 16 kabupaten/kota wilayah mitra pengabdian. (EDUWARA/Dok. UIN Sunan Kalijaga)
Setyono, Kampus08 Juli, 2025 17:02 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Sebanyak 204 mahasiswa dari 34 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia bakal menjadikan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai lokasi program KKN Nusantara 2025. Mereka akan bergabung dengan 3.448 mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Berdampak.

Dilepas pada Senin (7/7/2025), program KKN Nusantara maupun KKN UIN Sunan Kalijaga Berdampak akan berlangsung selama 40 hari ke depan. Perbedaannya, program KKN Nusantara akan dipusatkan di empat desa di Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo.

“Sedangkan mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Berdampak ditugaskan di 16 kabupaten/kota wilayah mitra pengabdian,” kata Rektor UIN Sunan Kalijaga, Noorhaidi Hasan.

Menurut Noorhaidi Hasan, Yogyakarta dipilih sebagai lokasi KKN Nusantara 2025 karena menjadi satu-satunya daerah yang unik dan menjadi titik temu berbagai nilai budaya, denyut nadi kehidupan, dan dinamika sosial.

Diharapkan, 204 mahasiswa maupun ribuan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga akan belajar memahami keberagaman, memaknai nilai-nilai, dan menjadi insan berkarakter lewat berbagai program pengabdian kepada masyarakat.

Bertema ‘Merawat Ekoteologi, Membangun Negeri’, kedua program KKN ini oleh Kementerian Agama diprioritaskan untuk menyatukan gerak mahasiswa dalam satu kesatuan holistik.

“Ekoteologi adalah cinta agama yang diamalkan. Komitmen menjalankan agama yang tercermin dalam banyak hal, termasuk mencintai alam dan lingkungan, serta merawat ciptaan Tuhan yang ada di bumi,” ujarnya.

Inklusif

Dalam pesannya, Noorhaidi meminta saat terjun ke masyarakat, mahasiswa harus belajar tentang bagaimana mencintai rakyat dengan tulus, dan bekerja memajukan negeri. Serta, tidak menjadi beban rakyat tetapi bersatu bersama mereka.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY, Lilik Andi Aryanto, menyampaikan kebanggaannya karena DIY menjadi lokasi KKN Nusantara dan KKN Sunan Kalijaga Berdampak.

“Ini ruang interaksi lintas budaya, agama, dan daerah yang menjadi representasi Indonesia sesungguhnya. Guyub rukun menjadi nilai penting di Yogyakarta. Jadikan nilai ini sebagai model hidup harmonis dan produktif,” tuturnya.

Lilik Andi Aryanto juga berpesan agar para mahasiswa KKN mampu bersikap adaptif, inklusif, dan terbuka, serta menjadi jembatan antara dunia akademik dengan dinamika sosial masyarakat.

“Jadilah bagian dari solusi, bukan hanya pengamat. Jadilah yang memberi pelita, bukan hanya hadir. KKN adalah kesempatan emas untuk berbaur bersama masyarakat. Jaga etika, junjung tinggi integritas, dan tanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam setiap tindakan,” pungkasnya.

Read Next