logo

Kampus

Angkat Balon Udara dalam Disertasi, AirNav Indonesia Apresiasi Dr Algooth Putranto

Angkat Balon Udara dalam Disertasi, AirNav Indonesia Apresiasi Dr Algooth Putranto
Dr Algooth Putranto ((Dok. Pribadi))
Ida Gautama, Kampus05 November, 2021 18:20 WIB

Eduwara.com, JAKARTA – AirNav Indonesia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Direktur Riset Eduwara.com Dr Algooth Putranto SP MIKom CMed karena telah mengangkat project “Java Balloon Festival di Pekalongan dan Wonosobo” sebagai studi kasus dalam disertasi program studi doktoralnya. 

Disertasi berjudul “Pengakuan dalam Komunikasi Budaya Mengatasi Konflik Antara Negara dan Masyarakat, Studi atas Penerbangan Balon Udara Tradisional Syawal di Pekalongan dan Wonosobo” berhasil dipertahankan Algooth Putranto dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta, Jumat (5/11).

“Kami sampaikan selamat kepada peneliti Dr Algooth Putranto yang telah menyelesaikan sidang terbuka promosi Doktor Ilmu Komunikasi. Disertasi ini merupakan sebuah karya akademik yang memberikan kontribusi terhadap upaya menjaga keselamatan penerbangan nasional,” kata Manager Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia, Yohanes Harry Douglas, dalam siaran pers yang dikirimkan ke Eduwara.com, pada Jumat (5/11), .

Yohanes memaparkan, penerbangan balon udara liar yang tidak ditambatkan menjadi salah satu ancaman bagi keselamatan penerbangan. 

“Kita sudah sama-sama paham mengenai bahaya balon udara liar jika bertemu dengan pesawat udara. Maka dari itu, pada tahun 2018 dan 2019 lalu, kami menggelar Java Balloon Festival di Pekalongan dan Wonosobo sebagai salah satu upaya untuk menyebarluaskan PM 40 tahun 2018 tentang penggunaan balon udara pada kegiatan budaya masyarakat, sehingga membiasakan pegiat balon udara tradisional untuk menambatkan balon udaranya sesuai aturan tersebut dan dapat selaras dengan keselamatan penerbangan,” ujarnya. 

Dampak dari project tersebut, menurut Yohanes, cukup siginifikan karena data-data di lapangan menunjukkan tren penurunan terhadap gangguan balon udara terhadap pesawat udara. 

“Jika kita lihat data yang juga dimasukkan di dalam penelitian disertasi Algooth, angka pilot report mengalami tren penurunan pasca intervensi dari project ini. Dari hasil evaluasi kami, sebetulnya project ini akan berkelanjutan, namun karena pandemi COVID-19, tahun 2020 dan 2021 ini kami alihkan festival menjadi sosialisasi massal melalui webinar dan konten media sosial,” paparnya. 

Perspektif Baru

Yohanes menambahkan selain telah diakui dari sisi akademis, project Java Balloon Festival juga telah mendapatkan penghargaan di beberapa AirNav Indonesia ajang. 

“Java Balloon Festival mendapatkan banyak apresiasi dari praktisi komunikasi baik nasional maupun internasional. Project ini telah memenangkan penghargaan Gold Winner, Sustainability Business Category dari PR Indonesia dan Finalis, Best PR by an In-House Communications Team dari Marketing PR Magazine, Singapura, di level regional Asia Tenggara,” terangnya. 

AirNav Indonesia, menurut Yohanes, menyampaikan rasa syukur dan apreasiasi kepada semua pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan project ini. “Kami berterima kasih kepada semua pihak, termasuk kepada Dr Algooth Putranto yang telah mengangkat project kami sebagai studi kasus disertasi,” paparnya. 

Algooth Putranto adalah jurnalis senior yang menempa pengetahuan dan kemampuan jurnalistiknya bersama media-media besar seperti Bisnis Indonesia dan Bloomberg Businessweek. Pengalamannya sebagai praktisi jurnalistik selama lebih dari 17 tahun di berbagai media massa baik nasional maupun internasional, termasuk di bidang akademis yakni sebagai pengajar aktif di berbagai universitas kenamaan, telah memberikan perspektif baru dalam memandang kasus pelepasan balon udara liar. 

“Kami mendorong generasi muda Indonesia untuk menjadikan Dr Algooth Putranto sebagai teladan, melalui karya akademis. Kita juga dapat bersama-sama berkontribusi dalam menjaga keselamatan ruang udara nusantara,” pungkasnya.

Read Next