logo

Kampus

Dosen FAI UMM Berdayakan Masyarakat Melalui Taman Bunga Banjarsekar

Dosen FAI UMM Berdayakan Masyarakat Melalui Taman Bunga Banjarsekar
Taman Bunga Banjar Sekar di Dusun Mencorek Desa Sendangharjo, Lamongan.
Fathul Muin, Kampus24 Februari, 2022 02:01 WIB

Eduwara.com, MALANG -- Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Pradana Boy ZTF, memberdayakan masyarakat Lamongan lewat program pengembangan wisata Taman Bunga Banjar Sekar di Dusun Mencorek Desa Sendangharjo Lamongan yang dirintis sejak awal 2021.

Boy, sapaan akrabnya, menilai pertanian di Dusun Mencorek tidak begitu berkembang dan sangat konvensional. Untung atau rugi tidak masyarakat pedulikan karena tidak ada pilihan pekerjaan lain selain bertani.

"Ini membuat saya berinisiatif merintis dan menjalankan wisata alam dengan memberdayakan masyarakat dusun setempat," katanya, Rabu (23/2/2022).

Dengan begitu, kata Boy, warga di sekitar wisata taman itu memiliki pilihan pekerjaan yang lain bisa digeluti untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Pada awal perintisan, taman tersebut masih dibangun dengan konsep seadanya. Seiring berjalannya waktu, beberapa keluarga Boy yang tinggal di dekat lokasi juga turut membantu dengan menanam beberapa jenis bunga. Salah satunya aneka jenis bunga matahari yang ditanam di lahan seluas 1.500 m². 

Saat ini, bunga-bunga tersebut mulai bermekaran dan memancing orang untuk datang menikmatinya. Hanya dengan Rp 5.000, para pengunjung bisa datang melihat koleksi bunga serta berswafoto bersama kerabat atau keluarga.

Dia mengatakan, selama pengembangan taman bunga, ada beberapa kendala yang mesti dihadapi. Ada sebagian varian bunga matahari yang ditanam tidak tumbuh. Umur bunga tersebut juga tidak begitu panjang, sehingga harus ada variasi bunga yang disediakan pada musim tanam.

Sedangkan kendala sosiologis, yakni sindiran dan cibiran dari masyarakat. Namun dirinya tidak mengindahkannya dan yakin gagasan yang direalisasikan akan berhasil.

"Saya hanya tersenyum mendengar cibiran-cibiran itu karena memang taman ini belum lama dirintis. Masih berada pada tahap perintisan dan mencari bentuk ideal. Lagipula, mewujudkan ide itu kan bukan sesuatu yang mudah. Meskipun saya dicibir, saya sudah menang dua langkah yakni memiliki ide dan bisa mewujudkan ide. Tapi di luar semua kendala itu, saya optimis ini akan berhasil, Insya Allah," ucapnya.

Pria asli Mencorek, Lamongan ini berharap Taman Bunga Banjarsekar ini dapat menjadi prototipe wisata lingkungan di Dusun Mencorek Kabupaten Lamongan. Selain itu juga bisa menjadi wadah pembelajaran dan penjelasan terkait jenis-jenis bunga. Bahkan mungkin juga bisa dikembangkan menjadi pusat riset bunga.

"Saya kira taman bunga ini juga menjadi wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat Dusun Mencorek. Rencananya, kami akan meningkatkan dan melengkapinya sehingga dapat menjadi pusat pembibitan bunga. Dengan begitu, pengunjung juga bisa membawa oleh-oleh yang dapat ditanam di rumah," ucapnya.

Read Next