logo

Bisnis

Ekonomi Halal Dunia Terus Meningkat

Ekonomi Halal Dunia Terus Meningkat
Tangkapan layar kegiatan Duta Halal Lifestyle (DUHA) 2021 yang digelar Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta dan Bank Syariah Indonesia secara daring. DUHA diyakini mampu mencetak mahasiswa sebagai penggerak gaya hidup halal dan keuangan Syariah. ((EDUWARA/UNU Yogyakarta))
Setyono, Bisnis16 Desember, 2021 20:49 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menilai perkembangan industri dan ekonomi halal dunia terus meningkat dan terus membesar di masa mendatang. Indonesia diharapkan tidak lagi menjadi konsumen, namun produsen dan pemain di industri halal skala dunia.

Paparan ini disampaikan Direktur Eksekutif Center for Sharia Finance & Digital Economy (Shafiec) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Brian Edityanto, Kamis (16/12).

"Saat ini populasi umat muslim di seluruh dunia mencapai 24 persen dari jumlah penduduk dan terus berkembang. Ini bakal dibarengi dengan pertumbuhan tren belanja produk halal dan etis," jelasnya lewat rilis.

Sebagai salah satu dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki modal berharga untuk bisa menjadi pemain penting dalam industri halal. Terutama dengan kehadiran bonus demografi dan perubahan gaya hidup kalangan milenial.

Catatan The State of Global Islamic Economic Report (SGIER) 2020/2021, menyebutkan tingkat pertumbuhan belanja muslim di dunia tumbuh 3,2 persen dengan nilai USD 2,02 miliar. Data tersebut tentunya mencakup Indonesia, seperti dilaporkan Global Economy 2020/2021 bahwa ranking Indonesia dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan syariah naik ke peringkat keempat dari urutan lima.

"Sektor fesyen Islami dan ekspor makanan halal pun berada di peringkat atas yakni ketiga dan keempat. Indonesia diharap tidak hanya menjadi konsumen, melainkan juga produsen dan pemain utama industri halal skala dunia," kata Brian.

DUHA

Sebagai upaya mengenalkan besarnya potensi industri dan ekonomi halal ke kalangan muda, Shafiec UNU Yogyakarta dan Bank Syariah Indonesia menggelar Duta Halal Lifestyle (DUHA) 2021 secara daring sejak November hingga Maret 2022 mendatang.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mencetak ribuan mahasiswa sebagai agen gaya hidup halal dan keuangan syariah di masyarakat. Diharapkan, para mahasiswa tersebut dapat ikut mensosialisasikan gaya hidup dan keuangan syariah serta mendukung pengembangan industri halal di Indonesia," tambah Brian.

Sebanyak 1.577 mahasiswa dari Sabang sampai Merauke ikut serta dalam program ini dan yang lolos seleksi sebanyak 200 mahasiswa. Para mahasiswa tersebut telah mengikuti kelas Virtual Bootcamp yang mempertemukan para mahasiswa dengan para praktisi di bidang komunikasi gaya hidup halal dan keuangan syariah.

"Ke depan, para mahasiswa terbaik tersebut akan diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan kampanye nasional gaya hidup halal dan keuangan syariah," kata Brian.

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta Purwo Santoso berharap gaya hidup Islam memberi pengaruh baik dan viral tidak hanya di tataran citra.

"Kampanye halal lifestyle diharapkan tidak hanya menghasilkan tayangan-tayangan viral yang memberikan pengaruh baik. Namun juga mewujudkan gaya hidup Islami yang tidak hanya sekedar citra, melainkan juga dengan komitmen etik yang dapat diinternalisasi sebagai kebutuhan hidup sehari hari," kata Purwo.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya pada pembukaan DUHA 2021 meyakini DUHA akan mampu mencetak mahasiswa sebagai penggerak gaya hidup halal dan keuangan syariah.

Read Next