logo

Kampus

Ini Kunci Pembangunan Bangsa Menurut Ketua PP Muhammadiyah

Ini Kunci Pembangunan Bangsa Menurut Ketua PP Muhammadiyah
Fathul Muin, Kampus05 Mei, 2022 20:35 WIB

Eduwara.com, MALANG—Kunci pembangunan bangsa dinilai ada pada takwa dan akhlak mulia karena keberadaan seseorang yang bertakwa harus memberikan dampak positif, menebarkan kebaikan, dan kebermanfaatan kepada orang lain.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Taufiqurrohman mengatakan bahwa seseorang yang bertakwa harus memberikan dampak positif, menebarkan kebaikan,  dan kebermanfaatan kepada orang lain karena sebaik-baik manusia, yakni mereka yang paling bermanfaat bagi sesama.

“Dapat menjadi seorang yang bertakwa, maka kehidupan seharusnya juga sudah sesuai dengan tuntunan, yakni apa yang sudah diatur oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW,” ujarnya.

Sikap para orang bertakwa seyogyanya dapat dihiasi dengan akhlak yang mulia, apalagi di era di mana akhlak menjadi krisis yang senantiasa dikeluhkan.

“Saat ini, orang dengan mudah menghujat yang lain. Orang juga mudah sekali melanggar nilai agama dalam rangka meraih tujuan yang diimpikan. Seolah-olah prinsip menghalalkan segala cara sudah menjadi hal yang biasa. Ini saya rasa sudah jauh dari nilai akhlak dan bangsa yang diwariskan oleh pendahulu,” ucapnya.

Karena itulah, dia menilai,  solusinya kembali membangun masyarakat dengan akhlak mulia. Dengan begitu, krisis akhlak bisa tertangani sekaligus dapat membantu memajukan bangsa Indonesia.

“Apabila masyarakat suatu negeri bertakwa kepada Allah, maka Allah janjikan dan berikan beragam barokah dari langit dan bumi,” ucapnya.

Rektor UMM Fauzan berharap aktivitas baik selama puasa dapat seterusnya dirawat dan dilaksanakan sehingga  umat muslim bisa menjadi pribadi yang lebih baik daripada sebelum melewati bulan suci Ramadan.

Amalan baik tersebut juga diharapkan bisa terus dibawa dalam kehidupan selanjutnya, tidak hanya terbatas ketika Ramadan datang saja.

“Mudah-mudahan apa yang sudah dan akan kita lakukan selalu diterima dan mendapat petunjuk dari Allah SWT. Selain itu, secara pribadi maupun institusi kami juga  memohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang sudah diperbuat,” ungkap Fauzan.

Read Next