Bagikan:
Bagikan:
Firda Iragama Wessels, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) meraih gelar Putri Pendidikan 2021.
Mahasiswa program pendidikan dokter spesialis (PPDS) ini meraih gelar dalam ajang Grand Final Pemilihan Putra Putri Pendidikan Indonesia 2021 yang digelar di Banana Inn Hotel, Bandung, Kamis, (7/10/2021).
Ia maju ke babak final mewakili Jawa Timur setelah sebelumnya memenangkan pemilihan tingkat regional.
Perempuan yang biasa disapa dokter Firda ini mengaku tak menyangka bakal mendapatkan gelar tersebut.
"Saya tidak tertalu menyangka akan menang karena ini pageant pertama yang saya ikuti dan finalis yang lain pun sangat berkualitas,” katanya, Sabtu (16/10/2021).
Mendapat gelar Putri Pendidikan Indonesia 2021, Firda ingin menjalankan visinya sebagai edukator di bidang kesehatan.
"Karena saya rasa saat ini masih belum ada ya, pemenang pageant yang fokus ke edukasi kesehatan. Maka dari itu saya ingin mengawalinya dengan gelar yang saya miliki sekarang,” paparnya.
Salah satu poin penilaian dalam pemilihan ini adalah advokasi. Yaitu bagaimana seorang putri pendidikan bisa menjalankan program-program untuk edukasi ke masyarakat.
Karena Beckground Firda di bidang kesehatan, fokus advokasinya pun di bidang edukasi kesehatan. Ada tiga program dari berbagai platform yang ia kembangkan.
Pertama adalah edukasi melalui sosial media instagram yakni Tanya Ke Dokter. Melalui ini, Firda membuat konten edukasi kesehatan umum yang biasa menjadi pertanyaan masyarakat. Di sini dia juga melakukan bincang interaktif dari dokter membahas suatu topik tertentu.
Selanjutnya adalah Bincang Pendidikan (Bidik). Edukasi melalui media sosial ini, Firda ingin menjadi penengah yang mempertemukan masyarakat dengan pembuat kebijakan untuk berdiskusi mengenai isu-isu di dunia pendidikan. Dengan itu dia berharap, ada kesepahaman dari dua belah pihak.
Dan terakhir adalah Aplikasi Promilku yang bisa diunduh gratis melalui google play. Aplikasi ini ditujukan untuk ibu hamil agar bisa mengukur kebutuhan nutrisi yang baik dan benar. Aplikasi ini lahir karena keprihatinan Firda terhadap ibu hamil di Indonesia yang masih banyak percaya mitos dan ibu kekurangan gizi. Akibatnya, saat dilahirkan, bayi kekurangan berat badan.
Menjadi health educator atau edukator di bidang kesehatan adalah motivasi terbesar Firda mengikuti pemilihan ini.
“Karena harus ada platform di mana orang bisa melihat kita. Tidak mungkin orang bisa bicara ke kita, mengikuti apa yang kita omongkan kalau kita bukan siapa-siapa. Tidak melakukan apa-apa. Jadi saya harap melalui gelar ini advokasi kesehatan saya lebih bisa berjalan," jelasnya.