logo

Kampus

Ke Depan, Profesi dan Pendidik Akuntan Tak Hanya Fokus Keuangan

Ke Depan, Profesi dan Pendidik Akuntan Tak Hanya Fokus Keuangan
Webinar bertajuk 'Accounting Education Engineering as A Response of Future Industrial and Environmental Change' pada Sabtu (5/3/2022). (EDUWARA/Dok. APSSAI)
Setyono, Kampus06 Maret, 2022 00:26 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Menghadapi perubahan ekonomi industri dan lingkungan di tiga dekade mendatang, kalangan profesi dan kurikulum pendidikan akuntansi tidak lagi harus fokus pada laporan keuangan semata. Akuntan dituntut mampu berkolaborasi dengan profesi lain dan memanfaatkan teknologi.

Kesimpulan ini menjadi benang merah dalam Webinar seri kedua bertajuk 'Accounting Education Engineering as A Response of Future Industrial and Environmental Change' pada Sabtu (5/3/2022).  

Acara ini diselenggarakan Asosiasi Program Studi S2 Akuntansi Indonesia (APSSAI) Prodi Magister Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (UII) dan Ikatan Akuntan Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (IAI DIY).

Ketua IAI DIY Hardo Basuki menyebut kehadiran teknologi informasi di era industri 4.0 ini telah menghadirkan perubahan yang sangat cepat. Kondisi ini berimplikasi pada berbagai profesi dipaksa berubah sesuai dengan tatanan perubahan lingkungan yang sangat cepat.

"Demikian juga dengan organisasi profesi, dipaksa mencari pemodelan baru khususnya dalam pendidikan yang melibatkan digitalisasi untuk menunjang profesi," katanya.

Hardo menyebut ada tiga aspek besar perubahan yang akan dihadapi profesi maupun pendidik akuntansi di masa depan. Perubahan yang harus segera direspon organisasi profesi, anggota, dan stakeholders-nya adalah teknologi digital yang terus berkembang, globalisasi atas standar pelaporan, dan perubahan regulasi.

Mewakili IAI, Hardo mengatakan peran profesi akuntan masih sangat krusial untuk menciptakan efektivitas dan keseimbangan dalam perubahan yang terjadi. Etika, integritas, dan nilai-nilai yang dipegang teguh akuntan diyakini mampu mengarahkan disrupsi ini secara substansial.

"IAI telah menginisiasi respon preventif atas tuntutan global ini. Selain aspek-aspek teknologi, globalisasi, dan regulasi. Kami telah memperkuat inisiatif dengan memasukkan aspek SDM dan lingkungan profesi sebagai faktor makro yang berpengaruh esensial di Indonesia," jelasnya.

Kolaborasi

Hardo menegaskan di masa mendatang, profesi dan kurikulum pendidikan akuntan diharapkan mampu melihat apa yang terjadi di luar laporan keuangan. Meningkatkan kolaborasi dengan banyak profesi seperti dokter, sosiolog, pakar ekonomi dan banyak lainnya akan memberi pemahaman baru pada lingkungan sosial.

Ketua IAI- Kompartemen Akuntan Publik (KAP) yang merangkap Dewan Penasehat APSSAI Dian Agustia mengingatkan pada masa depan para akuntan wajib berpartisipasi aktif dalam mewujudkan good governance melalui upaya organisasi yang sah dan dalam perspektif nasional dan internasional.

"Namun tetap harus memelihara integritas, komitmen,dan kompetensi dalam pengembangan manajemen bisnis dan publik yang berorientasi pada etika, tanggung jawab, dan lingkungan hidup," jelas Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga ini.

Dian mengungkapkan kehadiran Prakarsa 6.1 yang dicetuskan IAI merupakan langkah aksi yang secara simultan dimaksudkan untuk menyiapkan profesi akuntan Indonesia menghadapi tantangan dinamika global.

Dekan Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta, Jaka Sriyana menyambut baik berlangsungnya webinar yang dihadiri berbagai perwakilan prodi ekonomi dari banyak universitas di Indonesia.

Dirinya berharap, kegiatan ini menjadi titik tolak persiapan bagi profesi akuntansi di masa masa depan agar lebih siap menghadapi tantangan dan perubahan dengan menguatkan paradigma di bidang-bidang seperti pendidikan, budaya, dan teknologi.

Read Next