Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil menciptakan ramuan herbal pembersih wajah yang berguna untuk mencegah timbulnya jerawat dari berbagai bahan herbal. Face mist itu terbuat dari ekstrak buah belimbing wuluh yang dicampur dengan lidah buaya dan madu.
Tim ini beranggotakan Shofi Alifah Nur Aini (program studi Pendidikan Ekonomi), Aprilia Nur Mia Saputri (prodi Akuntansi), Ilham Alfrizal Akbar (prodi Fisika), Faradita (prodi Kimia) dan Defid Setiawan (prodi) Pendidikan Teknik Otomotif.
"Masalah jerawat tidak asing lagi bagi remaja maupun orang dewasa. Jerawat muncul karena adanya bakteri Propionibacterium Acne di kulit wajah," kata Shofi Alifah Nur Aini, Senin (31/7/2023).
Sebelum masuk ke dalam pori-pori kulit dan menyumbat debu hingga menyebabkan jerawat, bakteri tersebut semakin banyak berkembang pada kulit. Pencegahan dan pengobatan terhadap jerawat harus segera dilakukan.
Salah satu yang paling efektif adalah dengan menggunakan produk perawatan kulit tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami, salah satunya belimbing wuluh yang mengandung banyak zat tanin, saponin, glikosida sulfur, asam format, peroksida, flavonoid, serta terpenoid.
"Kami memberi nama pembersih ini ‘Belia Mist’. Face mist yang mudah dibawa, sederhana namun banyak manfaatnya," ucap Shofi.
Face Mist
Aprilia Nur Mia Saputri menambahkan, belimbing wuluh yang merupakan bahan utama selama ini hanya sebagai tambahan pelengkap masakan, padahal sangat berpotensi untuk diolah menjadi produk face mist.
"Face mist dari ekstrak belimbing wuluh ini memiliki banyak kandungan yang bermanfaat terutama sebagai antioksidan alami yang praktis dan ekonomis dengan formula 3in1, yaitu mengobati jerawat, mencerahkan, dan melembabkan," jelasnya.
Faradita menjelaskan, bahan yang diperlukan adalah ekstrak belimbing wuluh, ekstrak lidah buaya, madu, gliserin, phenoxyethanol, PVP 4 persen, fragrance dan aquades.
Sesudah di oven dan dijemur kering, belimbing wuluh ini kemudian dijadikan bubuk dan dilakukan maserasi yaitu dengan merendam bubuk belimbing wuluh dalam etanol 96 persen selama tiga hari.
Sembari menunggu belimbing wuluh maserasi, kemudian ditambahkan ekstrak lidah buaya melalui evaporasi belimbing wuluh dan lidah buaya. Setelah selesai evaporasi maka mendapatkan ekstrak belimbing wuluh dan lidah buaya yang siap digunakan.
"Semua bahan ini kemudian ditambahkan madu dan gliserin, phenoxyethanol, PVP empat persen dan fragrance. Setelah semua sudah tercampur, endapan dari proses penyaringan kemudian diuji pH agar cocok untuk kulit manusia. Setelah itu dikemas," tutur Faradita.
Karya ini berhasil meraih dana dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Program Kreativitas Mahasiswa bidang PKMK 2023.