logo

EduBocil

Partisipasi Masyarakat Jadi Penentu Keberhasilan PAUD di Desa Sekida

Partisipasi Masyarakat Jadi Penentu Keberhasilan PAUD di Desa Sekida
Kepala Desa Sekida, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat Sujianto dalam Seminar Nasional untuk Kepala Desa “Menuju Pendidikan Desa Berkualitas - Melalui Penyelenggaraan PAUD Berkualitas di Desa”, yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) secara daring, pada Kamis (24/2/2022). (EDUWARA/Bhakti)
Bhakti Hariani, EduBocil25 Februari, 2022 21:06 WIB

Eduwara.com, JAKARTA – Bertolak dari masih minimnya anak-anak yang mengenyam pendidikan di usia dini, menyulut semangat Sujianto selaku Kepala Desa Sekida, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat untuk membangun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Sujianto meyakini bahwa PAUD adalah pondasi dari lahirnya generasi gemilang di masa depan. Faktor pendukung berkembangnya PAUD di Desa Sekida, menurutnya, terletak pada kesadaran para orang tua untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan. 

“Mereka mau mendengar dan tertarik dengan program PAUD yang saya paparkan, adanya jumlah anak PAUD yang mencukupi, ada tenaga pengajar, dan masyarakat yang mau membuka lahannya untuk mendirikan PAUD,” tutur Sujianto dalam Seminar Nasional untuk Kepala Desa “Menuju Pendidikan Desa Berkualitas - Melalui Penyelenggaraan PAUD Berkualitas di Desa”, yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) secara daring, pada Kamis (24/2/2022).

Sujianto kemudian memaparkan visinya untuk memajukan PAUD dengan memasukkannya ke dalam regulasi desa. “Mulai dari RPJMDes, dukungan penganggaran melalui APBDes, hingga peraturan desa seperti Peraturan Desa Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa, berikut anggarannya,” papar Sujianto.  

Peran nyata Bunda PAUD Desa, dikatakan Sujianto, juga sangat dibutuhkan sebagai motor penggerak pelaksanaan kegiatan PAUD di desa. Pemerintahan desa, kata dia, juga perlu langsung bergerak memberikan dukungan baik dalam bentuk anggaran kegiatan maupun regulasi kebijakan.

“Mulai dari bantuan mengurus akte notaris, bantuan sarana prasarana dan Alat Permainan Edukatif (APE) PAUD, hingga pengalokasian biaya pelatihan Diklat PAUD bagi semua pendidiknya,” tutur Sujianto.

Untuk menggalang dukungan dan memastikan keberlangsungan program PAUD di desanya, sejak terpilih, Sujianto melakukan musyawarah dengan masyarakat secara intensif. Awalnya, Sujianto menyampaikan visi misi tentang PAUD. 

Ternyata masyarakat antusias untuk berpartisipasi. Komitmen tersebut dimasukkan ke dalam RPJMDes sebagai acuan untuk mengimplementasikan program PAUD di masyarakat. 

“Inilah yang membuat program-program PAUD berjalan secara berkesinambungan,” kata Sujianto.

Dalam seminar yang juga dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, PAUD yang telah masuk ke sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di Kemendikbudristek akan mendapat banyak manfaat. Data yang terhimpun di Dapodik menjadi acuan bagi Kemendikbudristek untuk menyusun rencana program pengembangan PAUD yang dapat diikuti oleh PAUD yang telah terdaftar di Dapodik. 

Read Next