Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta resmi menghadirkan Program Studi (Prodi) Sains Biomedis di bawah Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek). Prodi baru ini ditegaskan sebagai embrio kelahiran Fakultas Kedokteran di UIN Sunan Kalijaga. Saat ini, 41 mahasiswa yang diterima di Prodi Sains Biomedis akan menggunakan Kurikulum 2020.
Dekan Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga, Khurul Wardati, menyampaikan Sains Biomedis merupakan prodi ke-10 di F-Saintek dan prodi baru ke-3 yang diluncurkan setelah Prodi Teknik Industri (Program Magister) pada 2022 dan Prodi Arsitektur (Program Sarjana) pada 2023.
"Mahasiswa tidak perlu khawatir mengenai akreditasi karena setiap prodi yang telah memperoleh izin operasional otomatis mendapatkan akreditasi minimal ‘Baik’," jelas Khurul Wardati, dilansir Selasa (3/9/2024).
Khurul juga menjelaskan bahwa reakreditasi Prodi Sains Biomedis akan dilakukan secepat mungkin, seperti yang akan dilakukan Prodi Teknik Industri pada awal 2025.
Ditegaskan Khurul, pembukaan Prodi Sains Biomedis adalah langkah strategis, mengingat baru ada dua program studi serupa di Indonesia yang berada di bawah naungan pemerintah, yakni di Universitas Andalas untuk jenjang Sarjana dan di Universitas Gadjah Mada untuk jenjang Magister.
Terintegrasi
Ke depan, lanjut Khurul, pengembangan diagnostik molekuler obat berbasis bahan alam akan terintegrasi dengan nilai ke-Islaman, ke-Indonesiaan dan kearifan lokal. Ketiga nilai-nilai ini menjadi dasar dari pendirian Prodi Sains Biomedis.
"Kehadiran Prodi Sains Biomedis ini dapat dikembangkan jika UIN Sunan Kalijaga akan mengembangkan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan," paparnya.
Di tengah-tengah banyaknya negara yang mampu memprediksi masa depan dan menyiapkan berbagai langkah untuk menghadapinya, Indonesia disebut Khurul, masih tertinggal dan berkutat pada masa lalu. Tidak menutup kemungkinan, beberapa tahun yang akan datang energi fosil akan habis, batubara mengalami krisis, sehingga sudah saatnya memikirkan transisi ke energi listrik.
"Indonesia baru berperan sebagai konsumen, menjadi pasar yang potensial bagi produk mereka. Saat orang memikirkan kendaraan berbasis listrik, hemat energi, sudah semestinya didirikan Prodi yang mengantisipasi dalam pengelolaan kendaraan yang saat ini dikonsumsi," tegasnya.
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Noorhaidi, menegaskan UIN Sunan Kalijaga di bawah kepemimpinannya akan merespon berbagai perubahan tersebut dengan kemampuan yang dimiliki.
Inisiatif yang diambil oleh Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga, menurut Noorhaidi, adalah inisiatif yang luar biasa. Prodi yang mengombinasikan Biologi dan Kedokteran untuk mengetahui berbagai organ dalam tubuh serta penyakit yang berkembang di dalamnya.
“Dengan mengucap Basmalah, Prodi Sains Biomedis ini saya nyatakan resmi beroperasi, semoga Allah meridhoi langkah kita bersama,” pungkasnya.