Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menggelar Olimpiade Demokrasi tingkat pelajar SMA/SMK/MA sederajat. Tahap awal perlombaan ini telah dimulai sejak September 2024, dan puncaknya yaitu grand final pada 17 Oktober 2024.
Panitia Olimpiade Demokrasi, Dendy Raditya Atmosuwito, mengatakan gelaran Olimpiade Demokrasi merupakan upaya untuk meningkatkan wawasan demokrasi kepada generasi muda.
“Ajang ini terbuka bagi seluruh pelajar SMA/SMK/MA se Kota Yogyakarta. Dalam olimpiade ini tiap sekolah dapat mengikuti lebih dari satu tim,” kata Dendy Raditya Atmosuwito dilansir Senin (16/9/2024).
Pelaksanaan Olimpiade Demokrasi terdiri dari beberapa babak. Babak pertama adalah babak penyisihan awal, yakni pada saat pengumpulan esai. Dari babak ini akan diambil 20 besar peserta terbaik dan diumumkan pada 30 September 2024.
Babak selanjutnya adalah tes soal tertulis dan babak cerdas cermat. Dalam babak ini akan diambil 10 besar terbaik, yang dilaksanakan pada 9 Oktober 2024. Kemudian grand final akan digelar pada 17 Oktober, dengan menyisakan 5 peserta terbaik.
Tema
Nantinya, kata Dendy, para pemenang olimpiade ini akan mendapatkan trophy dan uang pembinaan. Untuk juara satu akan mendapat hadiah sebesar Rp 5 juta. Untuk juara dua dan tiga, masing-masing akan mendapat hadiah sebesar Rp 4,5 juta dan Rp 4 juta.
"Sementara juara harapan satu dan dua, masing-masing akan mendapat hadiah uang pembinaan sebesar Rp 3,5 juta dan Rp 3 juta,” imbuhnya.
Dendy menambahkan, pendaftaran Olimpiade Demokrasi sudah dibuka sejak 12-26 September 2024 dan dilakukan secara online. Saat mendaftar, peserta harus menyertakan naskah esai yang akan diseleksi untuk bisa lolos ke tahap selanjutnya.
Dendy melanjutkan panitia telah menyiapkan tema sebagai dasar penulisan esai yaitu ‘Partisipasi Aktif Pelajar Kota Yogyakarta dalam Membangun Demokrasi Berkualitas dan Menyongsong Pilkada Serentak 2024'.
"Namun tema tersebut hanya sebagai acuan. Peserta boleh mengembangkan ke topik-topik lain yang masih terkait dengan tema utama tersebut," jelasnya.
Kepala Bakesbangpol Kota Yogyakarta, Nindyo Dewanto, mengatakan selain melalui Olimpiade Demokrasi, pihaknya memiliki program unggulan lainnya dalam meningkatkan wawasan demokrasi kepada generasi muda.
“Ada Sekolah Demokrasi, Kelas Demokrasi, dan Parlemen Pelajar. Pada Parlemen, pelajar siswa disimulasikan menjadi anggota DPR. Semua program ini untuk siswa SMA sederajat," katanya.
Nindyo menambahkan, program pendidikan politik ini merupakan ketugasan Bakesbangpol Kota Yogyakarta, sehingga kegiatan ini sebagai langkah antisipasi sikap antipati anak muda terhadap dunia politik dan mengajak mereka tidak Golput.