logo

Kampus

SD Terpencil di Gunungkidul Ajarkan Dunia Pertanian Dasar ke Siswa

SD Terpencil di Gunungkidul Ajarkan Dunia Pertanian Dasar ke Siswa
Siswa-siswi SDN Gunung Gambar bersama dengan Kepala Sekolah SDN Gunung Gambar Purno Jayusman dan Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto bersiap menanam benih kacang panjang di kebun sekolah milik SDN Gunung Gambar, Jumat (5/1/2023). Digagas sejak dua tahun lalu, para guru SDBN Gunung Gambar menyelenggarakan ekstrakuler tentang dunia pertanian kepada siswa-siswinya. Setiap Jumat pagi, para siswa diajak untuk bercocok tanam dan merawat tanaman di kebun sekolah. (EDUWARA/Dok. Humas Pemkab Gunungkidul)
Setyono, Kampus05 Januari, 2024 14:59 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Para guru di SDN Gunung Gambar, Gunungkidul, DI Yogyakarta menyelenggarakan ekstrakurikuler tentang dunia pertanian kepada siswa-siswinya. Berada di daerah terpencil, pengenalan dunia pertanian ini diharapkan mampu melahirkan petani-petani muda yang bisa memajukan daerah.

Digaga sejak dua tahun lalu, dunia pertanian ini dikenalkan kepada anak didik dengan konsep kebun sekolah. Di kebun ini, setiap Jumat pagi para siswa diajak untuk melakukan proses bercocok tanam dan merawat tanaman.

“Di awal semester genap tahun ini, para siswa kami ajak menanam kacang panjang. Anak-anak sangat senang dan antusias dalam mengikuti kegiatan petani sejak dini ini,” terang Kepala Sekolah SDN Gunung Gambar, Purno Jayusman, Jumat (5/1/2024).

Konsep mengenalkan dunia pertanian sejak dini ini untuk menanamkan rasa cinta bertani, tidak malu bertani, tidak jijik, dan dengan senang hati melakukan kegiatan bertani.

Ke depan, diharapkan anak didik SDN Gunung Gambar bisa meneruskan kegiatan bertani, tapi tidak hanya bertani tetapi juga benar-benar menjadi petani.

“Kegiatannya tidak hanya saat menanam tetapi juga kita ajarkan dari saat mengolah tanah, merawat hingga proses penjualannya meskipun baru skala kecil,” paparnya.

Dijelaskan Jayus, mengenalkan dunia pertanian dinilai sesuai dengan kondisi alam sekolah yang berada di daerah terpencil dan masih memiliki area pertanian yang luas. 

SDN Gunung Gambar berada di Pedukuhan Gunung Gambar, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, yang berjarak 25 km arah timur laut dari ibukota Gunungkidul, Wonosari. Secara geografis, sekolah ini berada di pegunungan Zona Baturagung Utara wilayah Gunungkidul. 

Eksistensi Sekolah

Siswa-siswi SDN Gunung Gambar berasal dari Padukuhan Gunung Gambar serta dari Pedukuhan Pringombo, Kecamatan Nglipar. Di sekolah ini, banyak siswa harus berjalan kaki sejauh hampir tiga kilometer untuk sampai ke sekolah. Dengan kontur alam yang berbukit-bukit, para siswa jalan setapak naik turun untuk sampai ke sekolah mereka, demi mendapat pendidikan.

Menurut Jayus, dengan keputusan ini, target pembelajaran kurikulum murid bisa terpenuhi, semangat belajar siswa dan guru guru juga masih bisa terjaga.

“Pengabdian dan dedikasi para guru ini semata untuk mempertahankan eksistensi SDN Gunung Gambar, agar bisa bertahan bahkan berkembang, agar tidak di-regrouping,” terangnya.

Jika sampai di-regrouping, maka siswa-siswa dari tiga padukuhan ini akan terlalu jauh untuk mendapatkan sekolah, karena harus turun gunung sejauh puluhan kilometer.

Saat berkunjung ke SDN Gunung Gambar, Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengatakan pertanian menjadi salah satu sektor terbesar pergerakan perekonomian di Kabupaten Gunungkidul. Pertanian ini tidak terlepas juga dari peran petani dalam menggarap lahan.

“Penting kiranya bagaimana kita mengedukasi anak-anak kita, generasi penerus kita, untuk regenerasi petani terutama petani muda," katanya.

Heri mengungkapkan pentingnya melakukan pemetaan dan intervensi pendidikan pembelajaran pertanian mulai dari saat ini, untuk menarik  anak-anak terhadap pertanian, tidak hanya secara tradisional tetapi juga modern.

"Tentunya harus profit oriented, tidak sekadar bertani tradisional sehingga tidak menghasilkan, yang pada akhirnya kehidupan petani menjadi kurang. Untuk itu kita didik anak-anak kita menjadi petani milenial yang tangguh. Petani itu keren!" jelasnya.

Heri juga berharap, ke depan kegiatan serupa dapat dilakukan di sekolah yang lain di Kabupaten Gunungkidul.

Read Next