
Bagikan:

Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA - Memasuki usia ke-29, Sekolah Kristen Kalam Kudus Yogyakarta menegaskan kesiapannya untuk mendukung dan mengakselerasi program Masyarakat Jogja Olah Sampah (MAS JOS) yang digulirkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Dukungan ini merupakan bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif untuk perubahan lingkungan yang lebih baik, dimulai dari lingkungan sekolah.
Kesiapan tersebut dipaparkan berbarengan dengan acara Kalam Kudus (KK) Fair 2025 yang berlangsung meriah pada Sabtu (8/11/2025) di kompleks Sekolah Kalam Kudus, Tegalrejo. Mengusung tema ‘Berinovasi, Berprestasi, dan Bersinar Bagi Yogyakarta’, ajang ini menampilkan Gelar Pelajar Pemuda dan Gerakan Reresik Sekolah.
Tema tersebut, menurut Ketua Yayasan Kalam Kudus cabang Yogyakarta, Kris Pujianto Halim, dipilih untuk menegaskan bahwa setiap murid dipanggil bukan hanya untuk belajar dan berkarya, tetapi juga untuk menghadirkan dampak positif melalui inovasi, prestasi, dan kesaksian hidup.
“Dunia pendidikan dan kehidupan modern menuntut generasi muda yang kreatif, adaptif, dan berani mencoba hal-hal baru. Namun, semua inovasi dan prestasi tersebut bukan semata-mata untuk kemuliaan diri, melainkan untuk memuliakan Kristus,” terangnya.
Halim meyakini, kolaborasi dan dukungan dari semua pihak akan membawa dampak baik bagi lingkungan, pendidikan, serta pembentukan karakter generasi penerus bangsa.
Dihadiri kurang lebih 1.500 orang, Kalam Kudus Fair 2025 juga menjadi ruang sosialisasi bagi program MAS JOS, yang dilanjutkan dengan Gerakan Reresik Sekolah. Aksi bersama ini bertujuan untuk mengelola sampah secara mandiri, menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah, menumbuhkan kesadaran peduli lingkungan sejak dini, serta mewujudkan lingkungan belajar yang sehat dan nyaman.
Acara ini juga mencakup Gelar Pelajar Pemuda, yang menjadi ajang bagi murid untuk menampilkan kreativitas, prestasi, serta semangat kepemimpinan dan nasionalisme melalui berbagai kegiatan edukatif dan inspiratif.
Sebagai puncak rangkaian kegiatan, Kalam Kudus Fair 2025 menghadirkan pameran karya murid, bazaar yang melibatkan 30 UMKM, 9 jenis games ketangkasan, berbagai pertunjukan menarik, serta kegiatan donor darah.
Langkah Strategis
Ketua Yayasan Kalam Kudus Indonesia, Sulaiman, menuturkan bahwa KK Fair 2025 adalah puncak dari peringatan HUT ke-29 Sekolah Kalam Kudus Yogyakarta. Saat ini, terdapat 162 sekolah Kalam Kudus se-Indonesia dengan 2.650-an tenaga pendidik yang mengampu 22.661 siswa.
“Komitmen kami dalam memberikan yang terbaik selalu ditampilkan mulai September, Oktober, dan November melalui pameran pendidikan yang bergiliran di 30 kota,” terangnya.
Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta, Agus Trimadi, menerangkan program MAS JOS merupakan langkah strategis dalam mengatasi persoalan sampah di kota pelajar ini. Program ini menekankan edukasi dan pemberdayaan masyarakat agar mampu mengelola sampah secara mandiri, dimulai dari lingkungan rumah tangga.
“MAS JOS dirancang sebagai upaya sistematis untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat, khususnya dalam kebiasaan memilah sampah sejak dari sumbernya. Beban tersebut tidak bisa diserahkan sepenuhnya pada satu pihak, kita harus melibatkan banyak pihak dan masyarakat,” terang Trimadi.
Dalam program ini, terdapat lima langkah utama untuk menekan volume sampah: pilah sampah sesuai jenis, pemilahan sampah anorganik diselesaikan di bank sampah, olah sampah organik, habiskan makanan, dan gunakan wadah berulang.
Trimadi menilai Kalam Kudus Fair 2025 bukan sekadar ajang pamer prestasi, namun merupakan komitmen membentuk ruang belajar untuk hidup bersama, bergotong royong, dan peduli pada lingkungan.
“Saya mencatat ada tiga ide pokok dari kegiatan ini, yaitu inovasi melalui karya-karya siswa, kepedulian terhadap lingkungan dengan kelola mandiri sampah di sekolah, [dan] ketiga adalah pendidikan karakter dan etika. Prestasi tanpa karakter dan etika, maka akan rapuh,” tutup Trimadi.