logo

Kampus

Tak Ingin Generasi Muda Buta Batik, UWMY Gelar Pelatihan untuk Siswa SMAN 1 Gamping

Tak Ingin Generasi Muda Buta Batik, UWMY Gelar Pelatihan untuk Siswa SMAN 1 Gamping
Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Widya Mataram Yogyakarta (PkM UWMY) menggelar sosialisasi dan pelatihan mengenai berbagai pembuatan motif batik khas Yogyakarta kepada siswa kelas XII SMAN I Gamping, Sleman, Kamis (10/8/2023). (EDUWARA/Dok. UWMY)
Setyono, Kampus11 Agustus, 2023 20:42 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Widya Mataram Yogyakarta (PkM UWMY) menggelar sosialisasi dan pelatihan mengenai berbagai pembuatan motif batik khas Yogyakarta kepada siswa kelas XII SMAN I Gamping, Sleman.

Pelatihan ini sebagai upaya menghadirkan generasi muda yang tidak buta pada hasil kebudayaan lokal yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi.

Tim PkM UWMY dipimpin oleh dosen Program Studi Teknik Industri UWMY, Puji Asih. Sedangkan kegiatan sosialisasi dan pelatihan batik dilaksanakan pada Kamis (10/8/2023) dengan menyasar 27 siswa XII IPS I.

"Program ini didasarkan pada asumsi bahwa saat ini generasi muda Yogyakarta masih banyak yang belum mengenal beberapa motif batik asli. Ini seperti ironi di tengah sebutan Kota Yogyakarta sebagai Kota Batik," kata Puji.

Pada awal pertemuan, Puji mengatakan dugaan yang mendasari kegiatan ini benar adanya. Generasi muda banyak yang belum mengenal motif batik Yogyakarta. Ini dibuktikan banyaknya pertanyaan dan antusias peserta untuk menanyakan motif batik Yogyakarta kepada tim dosen.

"Sangat disayangkan kalau generasi muda tidak mengenal motif batik asli Yogyakarta, dari Yogyakarta. Selain mengenalkan kembali beberapa motif batik, kami juga memberi penyuluhan cara merawat kain batik agar warna bisa tahan lebih lama," lanjutnya.

Dipaparkan, beberapa motif batik yang menjadi khas produk Yogyakarta yaitu semen, parang rusak barong, ceplok kasatrian, kawung, dan nitik.

"Motif-motif tersebut sarat akan filosofi," tambahnya.

Diakui Puji, peserta masih ingin mendapatkan materi yang mendalam mengenai motif batik Yogyakarta. Menurutnya ini wajar, karena selama ini mereka tidak paham atau malah tidak tahu arti motif batik yang dikenakan.

"Dengan dikenalkannya beberapa motif batik yang biasa dipakai, peserta merasa senang  bisa mengenal beberapa motif batik Yogyakarta," tutupnya. 

Read Next