logo

Kampus

UMBY Lepas 1.426 Wisudawan

UMBY Lepas 1.426 Wisudawan
Prosesi Wisuda Sarjana ke-51 dan Pascasarjana ke-26 TA 2025/2026 UMBY diselenggarakan di Sleman City Hall, Sleman, DIY. Pada periode wisuda kali ini, UMBY meluluskan sebanyak 1.426 wisudawan, terdiri dari 1.345 orang sarjana strata 1 dan 81 orang pascasarjana strata 2. Sedangkan jumlah wisudawan yang meraih predikat cumlaude mencapai 804 orang atau 56 persen dari total wisudawan (EDUWARA/Dok. UMBY)
Setyono, Kampus26 Oktober, 2025 00:33 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggelar Wisuda Sarjana ke-51 dan Pascasarjana ke-26 Tahun Akademik 2025/2026 di Sleman City Hall, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada periode wisuda kali ini, UMBY meluluskan sebanyak 1.426 wisudawan, terdiri dari 1.345 orang sarjana strata 1 dan 81 orang pascasarjana strata 2.

Rektor UMBY, Agus Slamet, menyampaikan kebanggaan atas prestasi akademik para lulusan. Wisudawan pada periode Oktober yang memperoleh IPK di atas 3,00 sebanyak 73 persen.

“Selain itu, jumlah wisudawan yang meraih predikat cumlaude atau dengan pujian juga sangat membanggakan, yakni mencapai 804 orang atau 56 persen dari total wisudawan,” kata Agus Slamet, Sabtu (25/10/2025).

Secara keseluruhan, sejak berdirinya sebagai Universitas Wangsamanggala, UMBY telah mempersembahkan 24.483 lulusan kepada bangsa Indonesia.

Rektor UMBY mendorong para wisudawan untuk terus belajar mengembangkan ilmu dan pengetahuan agar mampu mengikuti tantangan dan perkembangan zaman yang maju pesat, terutama di era Industri 5.0. Hal ini sejalan dengan cita-cita pendiri UMBY, ‘Angudi mulyaning bangsa’, mengupayakan kemuliaan bangsa.

Ketua Yayasan Wangsamanggala, Rindangsari Kurniawati, menyampaikan para wisudawan tidak lagi mutlak harus bekerja untuk orang lain. Ia mengingatkan pelajaran penting yang didapatkan dari masa pandemi adalah peluang untuk berkarir dapat diciptakan sendiri.

"Para wisudawan, sebagai putra putri bangsa yang cerdas dan memiliki dasar pengetahuan dalam bidangnya, hendaknya jangan menutup diri dari peluang-peluang yang ada, di mana peluang itu bukan hanya semata-mata dalam bentuk peluang kerja namun bisa jadi peluang itu adalah suatu inovasi, cara dan ciptaan kalian sendiri," ujarnya.

Jaringan Sosial

Rindangsari juga menekankan pentingnya memanfaatkan jaringan sosial yang secara otomatis dimiliki oleh setiap lulusan UMBY, yaitu jaringan pertemanan dan persahabatan sesama mahasiswa, serta hubungan mentor dengan para dosen.

"Gunakanlah jaringan pertemanan dan persahabatan yang telah terjalin dan janganlah pernah melupakan guru-guru atau dosen-dosen kalian. Mereka ini dapat menjadi sistem pendukung bagi para wisudawan di kemudian hari, apakah itu sebagai mitra kerja, mitra usaha, atau hanya sekadar tempat bertukar pikiran," pesannya.

Rindangsari menutup sambutannya dengan mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan berpesan untuk menjaga citra almamater serta melangkah menuju masa depan yang cerah dan penuh dengan berbagai macam peluang menarik.

Mahasiswa terbaik Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi UMBY, Alifia Rahmawati Sholehat, menyampaikan prosesi wisuda ini hanya titik koma dari cerita yang akan terus mereka tulis.

“Entah kalian akan menjadi psikolog, HRD, penulis, akuntan, dosen, guru, ibu rumah tangga, pebisnis, konten kreator, atau lain sebagainya, yang penting, tetaplah menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Bawalah ilmu ini sebagai amanah yang harus kita jaga dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Alifia juga berpesan sebagai sarjana, rekan-rekan yang hari ini diwisuda memiliki tanggung jawab untuk menjadi contoh yang baik dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Dia meminta jangan ragu untuk berbangga dengan ilmu yang telah kita miliki, karena ilmu adalah cahaya yangdapat menerangi jalan hidup kita dan orang lain.

“Terapkanlah ilmu ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik, untuk membantu orang lain, dan untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Dan jangan lupa, berbaik hatilah, karena semua orang sedang berjuang, meski mungkin dengan cara yang berbeda,” pungkasnya.

Read Next