Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Selama ini, anggota komunitas wisata Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta merasa pemasaran dan teknik penjualan masih menjadi kendala untuk berkembang. Karena itu, dosen dan mahasiswa Universitas Pignatelli Triputra (UPITRA) sepakat memberi pelatihan tentang teknik-teknik pemasaran, khususnya tentang pemasaran digital untuk memperluas pasar.
Diketuai dosen Program Studi (Prodi) D3 Bahasa Inggris UPITRA Erna Sadiarti Budiningtyas, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) UPITRA beranggotakan dua dosen lainnya, yaitu Zayid Musiafa dari Prodi S1 Rekayasa Perangkat Lunak, dan Tutus Praningki dari Prodi S1 Sistem Informasi.
Kemudian, ada dua mahasiswa yang terlibat aktif selama pelaksanaan program pada Juli sampai akhir September lalu, yakni Yosafat Lumban Radja dan Rudhi Waluyo. Keduanya merupakan mahasiswa Prodi S1 Informatika UPITRA.
“Kegiatan pemberian pelatihan ini sepenuhnya didukung dan didanai kampus melalui hibah internal Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,” jelas Erna Sadiarti, Jumat (1/12/2023).
Berjudul ‘Pelatihan Pemanfaatan Internet di bidang E-commerce dalam Meningkatkan Keahlian SDM Komunitas Wisata Baluwarti Solo’, Erna menjelaskan pada awal pertemuan diketahui kendala pemasaran dan teknik penjualan dikeluhkan oleh 22 anggota komunitas yang hadir.
“Pemasaran sangat penting dalam memperkenalkan produk, baik berupa jasa maupun barang. Oleh karena itu, tim PkM UPITRA memberikan pemahaman dan pengetahuan pentingnya mengembangkan pemasaran dan penjualan dengan memanfaat internet,” terangnya.
Photo Box
Berlangsung di Balai Kelurahan Baluwarti, peserta pelatihan juga mendapatkan materi tentang pentingnya pemasaran. Paraa peserta juga diajari bagaimana membuat akun platform penjualan online.
Peserta kemudian mendapatkan pengetahuan teknik pengambilan foto produk dengan menggunakan media Photo Box menggunakan handphone. Photo Box tersebut diserahkan kepada komunitas setempat beserta three pot untuk mempermudah pengambilan foto produk.
Tersedianya Photo Box, yang diserahkan kepada komunitas, dapat digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan tampilan foto produk dagangan mereka sehingga ketika diunggah ke media sosial atau ke platform perdagangan online dapat terlihat menarik.
“Beberapa peserta telah memiliki akun sebagai penjual pada platform perdagangan online. Beberapa lainnya gagal membuat akun dikarenakan handphone yang tidak mendukung penyematan aplikasi dagang online,” lanjutnya.
Karenanya bagi peserta yang memiliki aplikasi perdagangan online yang kurang memahami media penjualan online, Erna mengatakan tim menyarankan untuk pengoperasiannya dibantu anggota keluarganya.