Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SURABAYA – Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), Jumeri kembali mengingatkan tentang tiga hal besar yang menjadi tantangan masa depan bagi pemangku kepentingan pendidikan, khususnya pemerintah pusat dan daerah, dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul.
Tantangan tersebut adalah pertama melakukan perluasan akses, kedua meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik dan ketiga melakukan pemerataan kualitas atau mutu pendidikan di semua jenjang pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Jumeri menyampaikan hal itu dalam pidato sambutannya ketika membuka Rapat Koordinasi Evaluasi Program dan Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2021 di Surabaya, Selasa (24/11) malam.
Terkait dengan perluasan akses, menurut Jumeri, saat ini yang tertinggal ternyata di jenjang pendidikan awal (PAUD) dan pendidikan akhir (Perguruan Tinggi). Dua jenjang itu jauh tertinggal dari jenjang pendidikan dasar dan menengah.
“Saat ini, untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini tercatat angka partisipasi kasarnya sudah lebih 40 persen, sedangkan di jenjang Pendidikan Tinggi baru mencapai 36 persen. Artinya, dari 100 anak yang lulus di tingkat SLTA hanya 36 anak yang masuk perguruan tinggi," ujar Jumeri, seperti dikutip dalam laman Paudpedia.
Oleh karena itu, khusus untuk PAUD, Jumeri mengajak seluruh elemen, komponen serta pemangku kepentingan di daerah bersinergi serta berkolaborasi untuk dapat meningkatkan akses layanan serta meningkatkan mutu PAUD.
Peran Bunda PAUD di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan dan Desa dalam mendorong masyarakat untuk membawa anaknya ke PAUD sangat diharapkan.
Saat ini, menurut Jumeri, tidak ada perbedaan pendapat atau dissenting opinion tentang pentingnya PAUD sebagai pondasi pembentukan SDM unggul masa depan. Karakter, budi pekerti, akhlak serta kecerdasan emosional serta akademik seseorang dibentuk sejak usia dini.
"Ini tidak terbantahkan dan tidak ada pakar atau ahli yang menyanggah betapa pentingnya PAUD sebagi pendidikan awal manusia," ujarnya.
Rapat Koordinasi Evaluasi Program dan Kebijakan Pendiidkan Anak Usia Dini Tahun 2021 tersebut, dihadiri Direktur PAUD Dr Muhammad Hasbi, Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Timur Dr Rizky, Koordinator Fungsi Penilaian PAUD Lestari Koesumawardani dan Koordinator Fungsi Peserta Didik PAUD Maryana.
Acara tersebut juga dihadiri 246 orang Kepala Sekolah dan Guru Program Sekolah Penggerak PAUD serta 206 Kepala Dinas Kabupaten/Kota atau yang mewakili.