Kampus
15 Agustus, 2025 00:22 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2024/2025 pada Rabu (13/8/2025) dan Kamis (14/8/2025). Sebanyak 1.168 mahasiswa yang diwisuda diminta cepat beradaptasi dan terus mencari peluang dengan memanfaatkan kecerdasan digital.
Dipusatkan di Gedung Multipurpose UIN Sunan Kalijaga, pada hari pertama UIN Sunan Kalijaga mewisuda sebanyak 612 mahasiswa yang terdiri dari 96 orang dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Syariah dan Hukum 215 orang, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 204 orang, serta Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora 97 orang.
Kemudian pada hari kedua, mahasiswa yang diwisuda terdiri dari Fakultas Adab dan Ilmu Budaya sebanyak 97 orang, Fakultas Sains dan Teknologi 147 orang, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam 133 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 148 orang, serta Pascasarjana sebanyak 31 orang.
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Noorhaidi Hasan, mengungkapkan tahun ini keberhasilan para lulusan selaras dengan prestasi yang diraih kampus. Tahun ini, UIN Sunan Kalijaga menduduki peringkat pertama Webometrics untuk PTKIN, meraih posisi teratas pada pemeringkatan SINTA, dan berada di peringkat pertama versi EduRank.
Kepada para seluruh wisudawan, Noorhaidi berpesan agar mahasiswa mampu segera beradaptasi dengan kondisi dunia yang telah berubah cepat.
“Kita hidup di era teknologi luar biasa, AI, dan big data, dan lain sebagainya, yang mengubah wajah dunia kerja, pendidikan, bahkan relasi sosial. Dibutuhkan kemampuan beradaptasi, kecerdasan memanfaatkan peluang digital, berpikir kritis, belajar cepat, dan kebijaksanaan menghadapi tantangan,” katanya.
Kemampuan Beradaptasi
Perkembangan teknologi yang sangat cepat, seperti kehadiran Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) kiranya hanyalah sebuah alat. Noorhaidi menyebut AI bisa menulis dan menganalisis, tetapi tidak memiliki nilai kemanusiaan, empati, dan akhlak.
“Karena itu, saya mendorong para lulusan mengasah soft skill, hard skill, dan deepskill, termasuk komunikasi lintas budaya, etika teknologi, kolaborasi dalam keberagaman, dan kepemimpinan yang berintegritas,” terangnya.
Dengan pengetahuan yang dimiliki, menurut Noorhaidi, lulusan UIN Sunan Kalijaga selayaknya memiliki pengetahuan yang mampu beradaptasi, berpikir logis dan kritis, serta bersikap bijaksana merupakan modal penting yang akan selalu relevan dalam menghadapi berbagai perubahan.
Disebutkan pula, acara wisuda kali ini berbeda dengan yang lain karena kehadiran Senior Expert dari Senior Expert Service (SES) Jerman, Bernhard Rassmann. Kehadirannya bukan sekadar simbol persahabatan akademik lintas negara, melainkan juga wujud komitmen UIN Sunan Kalijaga dalam membangun jejaring internasional dan pertukaran pengetahuan global.
Ke depan, lanjut Noorhaidi, UIN Sunan Kalijaga akan bertindak sebagai pelopor integrasi-interkoneksi, menjadikan agama sebagai spirit dasar yang membimbing pengembangan pengetahuan.
Upaya ini terus diperkuat melalui kolaborasi internasional, seperti program double degree dengan University of Edinburgh, perguruan tinggi kenamaan peringkat 19 dunia, dan SOAS University of London, sebuah program untuk jenjang sarjana bernama International Undergraduate Program (IUP) yang memberi kesempatan mahasiswa menambah pengalaman di level global.
“UIN Sunan Kalijaga adalah ruang dialog peradaban, tempat bertemunya tradisi dan inovasi, teks dan konteks, lokalitas dan globalitas,” tutupnya.
Bagikan