Sains
08 Maret, 2022 11:25 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Lima mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta (UPNV Yogyakarta) berhasil memenangkan hibah penelitian senilai Rp 20 juta lewat inovasi ‘Carrashine’, bahan pengawet makanan dari rumput laut dan madu.
Tim yang berhasil memenangkan lomba bertajuk 'Bisnis Plan Youth Agripreneur Camp Youth Agripreneur Camp' ini terdiri dari Aurora Yupita Achmada, Rakha Surya Yudhistira, Aditya Ananta Putra, Muhammad Hilmy Raihan Azhari, dan Fatihah.
Ketua Tim Aurora menjelaskan, Carrashine merupakan nama produk dalam perlombaan ini, yakni produk pelapis buah. Carrashine merupakan produk inovasi olahan rumput laut yang dibuat edible coating.
"Edible coating merupakan pelapis makanan yang berguna untuk menahan kelembaban pada produk. Zat ini akan mengurangi laju respirasi pada buah sehingga mengurangi laju pembusukan buah tersebut," jelasnya, Senin (7/3/2022).
Berbahan baku rumput laut yang dikombinasikan dengan madu, edible coating ini berbentuk cairan solid Carrashine yang bermanfaat sebagai pelapis buah-buahan sehingga terhindar dari gejala pembusukan.
Dalam kompetisi yang diselenggarakan Yayasan Penelitian Inovasi Bumi (INOBU), tim harus mengikuti lima tahapan yakni: pendaftaran, seleksi proposal, kelas daring, presentasi ide, dan coaching session.
Tim UPNV Yogyakarta bersaing dengan 54 tim di awal perlombaan, yang kemudian menyusut menjadi 20 dan 10 besar. "Dalam presentasi ide, karya kami 'Carrashine' ini berhasil lolos ke tahap coachingsession, yakni tahapan pendanaan senilai Rp 20 juta untuk penelitian lanjut," katanya.
Dosen pembimbing dari Tim Carrashine, Agris Setiawan, mengatakan ke depan akan menawarkan ide inovatif kepada investor untuk dikembangkan menjadi produk dalam jangka panjang.
"Tujuan kompetisi ini meningkatkan kebijakan publik dan memperkuat masyarakat sipil untuk mengelola sumber daya alam dan sistem produksi pertanian Indonesia secara berkelanjutan, di sepanjang siklus hidup produk," katanya.
Bagikan
Sains
setahun yang lalu