EduBocil
17 Mei, 2022 21:37 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Danendra Imam Khadafie (6), siswa kelas 2 SDN Mojo I Kabupaten Ngawi, Jawa Timur menjadi peserta termuda yang ikut berlaga dalam Festival Dalang Cilik (FDC) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 2022.
Pada FDC UNY, Danendra membawakan lakon 'Gatotkaca Jedhi', pada Senin (16/5/2022) sore. Putra pasangan David dan Aisyah yang lahir di Jember pada 12 April 2016 ini mengidolakan dalang Ki Seno Nugroho.
"Saya suka sabetannya Ki Seno, juga lakon yang dimainkan beliau," katanya dalam rilis yang diterima Eduwara.com, Selasa (17/5/2022)
Tidak salah jika selama memainkan wayang, Danendra terlihat mumpuni dan luwes dalam permainannya. Suaranya menggema mantap ke seluruh ruang mengiringi solah (tempo permainan), elemen instrumen musik dan cepengan (memegang/menggerakkan wayang) dengan mengesankan layaknya dalang profesional.
Danendra mengaku baru dua kali mendalang yaitu pada saat tahun baru di Ngawi dan kedua pada saat ikut festival dalang cilik gelaran UNY ini.
Tinggal di Desa Mojo, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi Danendra berlatih di Sanggar Mastuti Budaya pimpinan Sukadi.
"Di saat teman-temannya memegang gadget yang merupakan benda wajib, Danendra memilih wayang sebagai hal yang menyenangkan," kata Sukadi yang mendampingi Danendra tampil.
Sukadi menjelaskan bahwa Danendra berlatih setiap usai subuh serta pulang sekolah antara pukul 14.00 hingga 16.00 WIB. Selepas latihan Danendra harus ikut TPA. Terkadang di saat libur TPA, Danendra berlatih hingga pukul 21.00 WIB.
Sukadi mengatakan selama ini metode latihan yang diterapkan menggunakan sistem hybrid yaitu gabungan latihan daring dan luring. Untuk berlatih suluk misalnya, bisa secara luring atau daring.
"Namun untuk pelatihan cepengan harus didampingi secara luring. Beruntungnya Danendra sudah menguasai dasar-dasar wayang," terangnya.
Ketua Panitia FDC UNY 2022, Sukisno, mengatakan dalang memang salah satu profesi yang terhitung sulit di dunia seni. Sebab dalam waktu bersamaan seorang dalang harus bisa memecah dirinya menjadi beberapa kegiatan, misalnya kaki menjejak keprak, tangan bermain wayang, mulutnya menyuarakan antawacana dialog lalu telinganya mendengarkan iringan gamelan.
"Itu sangat sulit dan kompleks, bila tidak bisa fokus maka dalang tidak bisa menampilkan permainan yang indah dan harmoni untuk ditonton. Melalui festival ini, kami berharap para dalang cilik ini bisa ngurupke dan ngirabke kebudayaannya sendiri," katanya.
Bagikan