Di Puncak Festival Literasi, Bantul Luncurkan Taman Baca dan Buku Antologi Puisi Anak

06 Februari, 2024 22:32 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

06022024-Btl RBRA n taman baca.jfif
Anak-anak bermain di RBRA Masjid Agung Bantul. Taman bermain ini terhubung dengan taman baca yang dikelola DPK Bantul. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan literasi pada anak-anak Bantul. (EDUWARA/K. Setyono)

Eduwara.com, JOGJA – Berupaya untuk terus meningkatkan literasi pada generasi muda, sebagai bagian dari puncak Festival Literasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul meluncurkan taman ramah anak yang dipadukan dengan taman baca. Juga diluncurkan buku kumpulan puisi yang ditulis siswa sekolah se-Bantul. 

Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA), yang dikolaborasikan dengan taman baca, dihadirkan di area Masjid Agung Bantul yang letaknya bersebelahan dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bantul.

Saat peluncuran RBRA Masjid Agung pada Jumat (2/2/2024), Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Bantul, Ninik Istitarini, mengatakan kehadiran taman baca merupakan pembeda dari dua taman sebelumnya.

“Dua taman sebelumnya yang sudah dibangun yaitu Taman Millenial dan Taman Trirenggo. Kehadiran taman RBRA ini berkat kerja sama dengan Dewan Kemakmuran Masjid Agung dan CSR dari Bank BPD DIY," jelas Ninik Istitarini, dilansir Selasa (6/2/2024).

Selain sebagai upaya memenuhi indikator penilaian dalam upaya meraih predikat Kabupaten Layak Anak Kategori Paripurna, kehadiran taman dan ruang baca merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan literasi anak-anak Bantul.

"Keberadaan ruang bermain ini juga merupakan wujud komitmen Pemkab Bantul dalam menghadirkan lingkungan bermain aman bagi anak dan memenuhi kebutuhan hak serta perlindungan anak," jelasnya.

Dibandingkan dengan kedua ruang bermain sebelumnya, RBRA Masjid Agung ini terhubung dengan taman baca yang dikelola DPK Bantul. Harapannya, kolaborasi ini juga sebagai upaya meningkatkan literasi pada anak.

Antologi Puisi

Mengutip pernyataan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Nining mengatakan budaya literasi sangat penting dalam mempengaruhi kecerdasan serta kesejahteraan hidup suatu bangsa.

“Masyarakat yang cerdas dengan tingkat literasi yang baik, memiliki peran penting dalam kemajuan sebuah bangsa, di antaranya meningkatkan peradaban yang lebih modern, lebih maju, mengangkat martabat sebuah bangsa dan menjadikan negara yang kuat dan kompetitif serta global,” katanya.

Sebaliknya, masyarakat dengan tingkat literasi yang rendah justru dapat menurunkan kualitas hidup, sosial dan ekonomi suatu bangsa.

Saat puncak Festival Literasi 2023, Pemkab Bantul meluncurkan buku antologi puisi berjudul ‘Setangkup Rindu untuk Ibu’. Puisi-puisi di buku tersebut, menurut ketua penyelenggara Sutanto, adalah karya pemenang lomba dari tingkat SD sampai SMA yang diselenggarakan sejak November tahun lalu.

“Tercatat 64 peserta telah mengirimkan karyanya. Tiga karya terbaik setiap jenjang akan mendapatkan trofi tetap dan piagam penghargaan,” jelasnya.

Masing-masing utusan juga akan mendapatkan piagam sebagai Sekolah/Madrasah Aktif Literasi. Para peserta yang ikut dalam Festival Literasi Kabupaten Bantul, menurut penuturan Sutanto, berhak mengikuti Festival Literasi di tingkat lanjut, yakni Festival Literasi Nasional.

Sementara itu, Bunda Literasi Bantul, Emi Masruroh Halim, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Emi meyakini jika kegiatan ini menjadi bukti nyata peran aktif untuk menggelorakan semangat literasi, khususnya menulis puisi.

Meski demikian, Emi mengungkapkan jika Bantul masih memerlukan dorongan terhadap minat baca masyarakat sehingga ia mengharapkan kolaborasi dari berbagai pihak guna meningkatkan budaya literasi.