DIY Susun Penyelenggaraan Riset, Invensi dan Inovasi Daerah

20 September, 2025 05:46 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

20092025-UGM Perda percepat riset.jpg
Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka KGPAA Paku Alam X, mengatakan Pemda dan DPRD DIY tengah menyusun rancangan Raperda tentang Penyelenggaraan Riset, Invensi, dan Inovasi Daerah. Diharapkan Raperda ini mampu mengoptimalkan riset, invensi, dan inovasi di DIY karena dapat dilakukan dalam satu ekosistem yang terstruktur, terencana, serta terintegrasi. (EDUWARA/Dok. Humas Pemda DIY)

Eduwara.com, JOGJA – Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah menyusun rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Penyelenggaraan Riset, Invensi, dan Inovasi Daerah. Diharapkan Raperda ini mampu mengoptimalkan riset, invensi, dan inovasi di DIY karena dapat dilakukan dalam satu ekosistem yang terstruktur, terencana, serta terintegrasi.

Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka KGPAA Paku Alam X, mengatakan sebagai dukungan hadirnya kebijakan ini Pemda DIY telah mentransformasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menjadi Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah.

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini bertugas membantu kepala daerah dalam melaksanakan kebijakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan riset, serta invensi dan inovasi secara menyeluruh dan berkelanjutan.

“Riset, invensi, dan inovasi harus dilakukan dalam satu ekosistem dalam pembangunan daerah, sehingga perlu adanya regulasi yang terstruktur dan sistematis yang mengatur riset yang komprehensif. Raperda ini berfungsi sebagai panduan alat strategis mendukung transformasi sosial, ekonomi, dan budaya,” kata Sri Paduka KGPAA Paku Alam X dilansir, Jumat (19/9/2025).

Menurut Sri Paduka, pihak swasta, badan usaha, perguruan tinggi, dan masyarakat memiliki peran masing-masing untuk memainkan harmoni riset, invensi, serta inovasi daerah. Kehadiran perguruan tinggi bersama komponen lainnya, baik dari unsur masyarakat maupun instansi vertikal diharapkan mampu memberikan kontribusi yang optimal dalam pelaksanaan riset, invensi dan inovasi, sehingga memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah, bahkan nasional.

Pusat Unggulan

Dijelaskan Sr Paduka, salah satu tantangan riset, invensi, dan inovasi daerah adalah proporsi terbesar pendanaan riset dilakukan pemerintah, sedangkan sebagian kecil pendanaan bersumber dari non pemerintah.

“Oleh karena itu, melalui Raperda ini diharapkan mampu mendorong persentase pendanaan dari sektor swasta atau pihak ketiga dapat dilakukan dalam jumlah yang lebih besar,” ungkap Sri Paduka.

Sementara itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menjadikan laboratorium Fakultas Biologi sebagai Pusat Unggulan Biologi Tropika bertepatan dengan usia ke-70. UGM berkomitmen menjadikan biologi sebagai dasar bagi inovasi, konservasi, dan keberlanjutan ekosistem.

“Seluruh program studi dari fakultas ini pun telah meraih akreditasi unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal (LAMSAMA) dan meraih akreditasi internasional ASIIN untuk program sarjana dan magister,” tegas Dekan Fakultas Biologi UGM, Budi Setiadi Daryono.

Dalam kesempatan itu, Rektor UGM Ova Emilia mengatakan peringatan Lustrum ke XIV Fakultas Biologi UGM kali ini menjadi ruang refleksi dari tanggung jawab etis pengetahuan untuk turut andil bagian dalam menciptakan ekosistem yang berdampak bagi peningkatan kesejahteraan lingkungan dan martabat kemanusiaan.