GTK di Gunungkidul Diajak Densus 88 Polri Perangi Radikalisme

16 Januari, 2025 22:36 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

16012025-GK radikalisme.jpg
Para guru dan tenaga kependidikan (GTK) mulai dari PAUD, TK, SD dan SMP se-Gunungkidul mendapatkan pengarahan langsung dari Densus 88 Mabes Polri terkait radikalisme secara terpisah. Kegiatan bertajuk ‘Pembinaan Kedisiplinan dalam Rangka Peningkatan Kompetensi GTK’ ini berlangsung di seluruh kecamatan mulai Rabu (15/1/2025). (EDUWARA/Dok. Pemkab Gunungkidul)

Eduwara.com, JOGJA – Para guru dan tenaga kependidikan (GTK) mulai dari PAUD, TK, SD dan SMP se-Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mendapatkan pengarahan langsung dari Densus 88 Mabes Polri terkait radikalisme secara terpisah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Nunuk Setyowati, mengatakan kegiatan bertajuk ‘Pembinaan Kedisiplinan dalam Rangka Peningkatan Kompetensi GTK’ ini berlangsung di seluruh kecamatan mulai Rabu (15/1/2025).

"Pembinaan kedisiplinan ini diikuti perwakilan guru-guru dari TK sampai SMP, Pembina Sekolah, Kepala Sekolah, dan akan dilaksanakan di seluruh Korwil Biddik Gunungkidul," papar Nunuk Setyowati dirilis Kamis (16/1/2025).

Melalui kegiatan tersebut, Nunuk berharap guru dan tenaga kependidikan di Gunungkidul dapat semakin berkompeten dan menjadi agen perubahan dalam membangun generasi muda yang berkarakter, beretika, serta menjunjung nilai-nilai kebangsaan

Narasumber dari Densus 88 Satgaswil DIY, Kompol Bimo Rengganis, memaparkan selain pembinaan kedisiplinan juga disampaikan penyuluhan terkait ancaman radikalisme, terorisme, dan ideologi lain yang berpotensi mengancam stabilitas sosial.

“Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kepekaan masyarakat terhadap perubahan lingkungan sosial sebagai upaya pencegahan dini,” kata Kompol Bimo.

Dengan memahami tanda-tanda dini potensi ancaman, para tenaga pendidik diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam menciptakan rasa aman dan kondusif di lingkungannya.

Indeks Pendidikan

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menilai ke depan, pembinaan kedisiplinan guru dapat turut meningkatkan indeks pendidikan di Gunungkidul. Seperti diketahui, sebanyak 60 persen masyarakat Gunungkidul masih lulusan SMP sehingga generasi ke depan harus didoktrin bersekolah dan memiliki cita-cita yang tinggi.

Sunaryanta menekankan pentingnya kedisiplinan sebagai pilar utama dalam menunjang peran tenaga pendidik. Kedisiplinan, baik dalam skala ringan maupun sedang, merupakan bentuk komitmen yang harus dijalankan oleh para pendidik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Peran tenaga pendidik tidak hanya mengajar, tetapi juga menjaga pendidikan moral dan etika. Disiplin menjadi pondasi utama yang mendukung keberhasilan pendidikan di wilayah ini,” katanya.

Para guru juga diminta untuk menjaga kesehatan dan menabung untuk besok di masa depan sehingga pada hari tua tinggal menikmatinya. Kalau bisa, para guru bisa upgrade diri dengan belajar perkembangan teknologi.