Harmoni Antarsivitas Kampus dan Adaptasi Teknologi Kunci PTS untuk Maju

29 September, 2023 19:41 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

29092023-UWMY dies natalis.jpg
Syukuran menyambut Dies Natalis ke-41 Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta. Mengusung tema 'Refleksi dan Introspeksi 41 Tahun Universitas Widya Mataram, Memandang Widya Mataram ke Depan', Rektor UWM Yogyakarta, Edy Suandi Hamid, mengatakan harmoni antarsivitas kampus dan adaptasi teknologi menjadi kunci Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk maju. (EDUWARA/Dok. UWM)

Eduwara.com, JOGJA - Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, Edy Suandi Hamid, mengatakan harmoni antarsivitas kampus dan adaptasi teknologi menjadi kunci Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk maju.

Hal tersebut dikatakan Edy Suandi Hamid pada acara 'Refleksi dan Introspeksi 41 Tahun Universitas Widya Mataram, Memandang Widya Mataram ke Depan'.

"Universitas Widya Mataram dan PTS lainnya bisa terus maju dengan manajemen pengelolaan kampus yang berkelanjutan. Antar elemen di kampus ada dialog, sinergi, kolaborasi, tidak saling mencaci, membenci, mencari kesalahan, dan menyalahkan. Kemudian kampus harus menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari analog menuju digital," katanya, Jumat (29/9/2023).

Ke depan, lanjut Edy, agar bisa bertahan melayani pendidikan, dan mencapai pendidikan unggul dengan modal sosial internal dalam bentuk harmoni antarelemen di kampus, dan adaptasi secara berkelanjutan terhadap dinamika teknologi. Harmoni antarsivitas kampus dan adaptasi teknologi menjadi kunci untuk maju.

"Kita perlu adaptasi dan inovasi sepanjang waktu. Perubahan adalah keniscayaan," katanya.

Menurut Edy, memajukan PTS tidak cukup dengan kritik, perlu dibarengi dengan aksi-aksi strategis yang berorientasi pada inovasi dan adaptasi perubahan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi digital yang menjadi basis infrastruktur pelaksanaan pendidikan dan pelayanan administrasi.

Introspeksi

Edy juga berpendapat, para penyelenggara PTS perlu introspeksi dalam menghadapi persaingan antarperguruan tinggi yang makin dinamis. Sebagian PTS di Yogyakarta yang tidak merespon situasi itu, terpaksa tutup atau merger. Kalau merger, itu ibarat orang dikawin paksa, situasinya tidak nyaman.

"Kita harus semangat, terus bangkit, bergeraklah bersama untuk mewujudkan masa depan kampus yang gemilang," ungkapnya.

Menurut Edy, dalam proses terus maju, kampus perlu membuka diri terhadap perubahan yang lebih baik, lebih bermartabat, dan lebih berdaya guna bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Menutup diri hanya akan membuat kita semakin terpuruk, mengecilkan kita dalam dunia yang semakin global. Sebaliknya, membuka diri akan menemukan banyak jalan dan kesempatan bagi UWM untuk menjadi lebih baik.

Ketua Panitia Dies Natalis ke-41 UWM Yogyakarta, As Martadani Noor, menjelaskan, serangkaian kegiatan ilmiah, lomba cipta karya teknologi dan keterampilan memasak dan membuat tumpeng, pertandingan olahraga karyawan dan dosen, serta kegiatan spiritual (ziarah makam pendiri, Sri Sultan HB IX) digelar dan menjadikan dies universitas ini sangat marak.

Sebanyak 36 rangkaian kegiatan yang berlangsung sejak Agustus sampai Oktober 2023. Panitia penyelenggara berbagai kegiatan tersebut adalah universitas, dan fakultas.

"Kegiatan dies yang beragam dan semarak memberi kesan, universitas ini siap menghadapi dinamika kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta persaingan," pungkasnya.