Sekolah Kita
14 Mei, 2022 19:54 WIB
Penulis:Bhakti Hariani
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JAKARTA – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim hadir sebagai guru tamu di SMP Negeri 5 Jakarta mendampingi guru Ladi Diana Tarigan mengajar para siswa.
Kehadiran Nadiem bersama dengan presenter Desta membawa suasana ceria di hadapan para siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Jakarta.
Peringatan Hardiknas yang jatuh pada 2 Mei 2022, ditayangkan secara live di kanal YouTube Kemendikbud RI, Jumat malam (13/5/2022).
“Apa kabar adik-adik? Waduh cerah sekali ini muka-mukanya. Senang banget ya bisa kembali ke sekolah. Saya ingin tahu nih dari adik-adik pengalaman tatap mukanya?” ujar Nadiem.
Menanggapi pertanyaan Mendikbudristek, salah satu siswa dengan semangat menceritakan pengalaman PTM nya.
“Pengalaman PTM saya, menurut saya itu sangat menyenangkan. Karena waktu saya lulus SD saya belum pernah ketemu teman-teman saya sama sekali di SMP. Jadi waktu kelas 7 sangat sedih tidak bisa ketemu teman-teman baru. Tapi sekarang sudah senang,” ujar Diandra siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Jakarta.
Kepada Desta dan para siswa, Menteri Nadiem menuturkan semangat gotong royong ini adalah salah satu nilai terpenting dalam dalam mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
“Profil Pelajar Pancasila itu adalah tujuan besar Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka, Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, muaranya adalah menciptakan profil Pelajar Pancasila,” ujar Nadiem.
Enam profil Pelajar Pancasila ini adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, gotong royong, kreativitas, kemampuan bernalar kritis, dan kemandirian.
“Ini adalah enam profil Pelajar Pancasila yang nanti adik-adik di masa depan, waktu cari kerjaan, atau jadi wirausaha, atau jadi apa pun, ini akan menjadi skill-skill, kompetensi-kompetensi yang terpenting. Profil-profil terpenting,” papar Nadiem.
Ekstra Kurikuler
Menteri Nadiem juga menceritakan upayanya dalam menciptakan profil Pelajar Pancasila dengan mengikuti teater sebagai kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) saat sekolah. Dengan mengikuti teater, ia belajar kepemimpinan, belajar berani berbicara di depan orang lain, dan juga gotong royong.
“Sebenarnya apa manfaatnya ikut kegiatan ekstrakurikuler, Mas Menteri?” tanya Desta.
Nadiem pun menjawab bahwa kegiatan ekstra kurikuler memiliki banyak manfaat yakni dapat melatih jiwa kepemimpinan, keberanian, kemampuan gotong royong, belajar teamwork.
Kepada para siswa, Menteri Nadiem meminta jangan melihat kegiatan ekstra kurikuler hanya sebagai tambahan pelajaran.
“Ini penting sekali mengasah passion kita, mengasah profil Pelajar Pancasila. Jadi secara keseluruhan menurut saya, ini adalah hal yang sangat penting,” tegasnya.
Selanjutnya, dalam acara #MasukKelas, Desta memberikan tugas kelompok kepada para siswa untuk mengajukan ide proyek Kurikulum Merdeka berdasarkan empat tema yaitu kebinekaan, kewirausahaan, perubahan iklim, dan proyeksi sosial.
“Waktunya sepuluh menit ya, boleh berdiri, kumpul, dan ngobrol-ngobrol,” kata Desta.
Para siswa pun mampu menjawab tantangan Desta dengan maksimal. Mereka menggagas di antaranya pembuatan pentas seni pertunjukan, program bakti sosial, program satu hari naik transportasi umum, hingga berjualan dimsum ayam.
Sebelum mengakhiri dialog dengan para siswa, Menteri Nadiem berpesan agar para siswa dan para guru dapat memanfaatkan program-program Kemendikbudristek yang dikenal dengan slogan Merdeka Belajar.
“Ini saatnya adik-adik mengambil berbagai macam kesempatan untuk memperkaya diri dari semua jenis bidang kompetensi profil Pelajar Pancasila. Tolong jangan sia-siakan kesempatan ini, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Selalu ajak guru-guru kalian untuk mengimplementasikan Merdeka Belajar,” tutur Nadiem.
Bagikan