Kampus
07 September, 2024 21:27 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA - Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Irwandi, mengatakan semakin banyak jumlah mahasiswa yang lulus pada setiap tahun membuktikan bahwa ilmu-ilmu terapan seni semakin dibutuhkan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) serta masyarakat.
Kepada mahasiswa yang diwisuda pada Sabtu (7/9/2024) dan Minggu (8/9/2024), Irwandi meminta mereka menjadikan kreativitas sebagai kunci menghadapi disrupsi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Wisuda Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024 ISI Yogyakarta diselenggarakan di Laboratorium Seni. Tercatat sebanyak 617 mahasiswa diwisuda dalam dua hari pelaksanaan.
“Dua hari ini, ISI Yogyakarta akan mewisuda sebanyak 524 wisudawan dari jenjang Sarjana, 34 wisudawan dari jenjang Sarjana Terapan/Diploma IV, 58 wisudawan dari jenjang Magister dan 1 wisudawan dari jenjang Doktor,” ucapnya.
Dengan semakin banyaknya jumlah wisuda pada setiap tahun, bila dibandingkan dengan fasilitas yang dimiliki, pembagian wisuda dalam dua hari ini bertujuan untuk mengoptimalkan semua pelayanan kepada pemangku kepentingan. Di mana artinya, semua orang tua wisudawan bisa masuk.
Pada periode ini, wisudawan terbanyak berasal dari Fakultas Seni Rupa dan Desain dengan jumlah 239 wisudawan. Selanjutnya, dari Fakultas Seni Pertunjukan dengan jumlah 223 wisudawan. Fakultas Seni Media Rekam berjumlah 96 wisudawan dan Program Pascasarjana dengan jumlah 59 wisudawan.
Dari total wisudawan yang diwisuda, terdapat sebanyak 168 wisudawan memperoleh predikat cumlaude.
Akademisi Seni
Irwandi menilai meningkatnya jumlah lulusan ISI Yogyakarta pada setiap tahun menjadi pertanda bagaimana sekarang ini Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) maupun masyarakat membutuhkan akademisi seni, baik untuk melestarikan seni maupun memunculkan seni-seni populer.
“Karenanya untuk mengisi kebutuhan tersebut, kami telah mempersiapkan lulusan yang tidak hanya dari akademisi seni mumpuni namun juga memiliki ilmu-ilmu terapan sehingga siap kerja,” katanya.
Dalam sambutannya, Irwandi juga mengatakan bahwa kehadiran teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah nyata menjadi tantangan, peluang dan memberikan dampak yang signifikan bagi dunia seni.
Berbagai produk-produk kemajuan teknologi memberikan dampak dalam proses kreatif, penciptaan karya seni, distribusi dan interaksi antar seniman. Kehadiran teknologi tersebut perlu disikapi dengan bijak, dengan terus meningkatkan kompetensi diri beradaptasi dengan bentuk-bentuk kemajuan teknologi lainnya.
“Kemajuan teknologi tersebut harusnya dapat membantu Anda dalam melakukan proses kreatif, penciptaan, distribusi dan kolaborasi antar seniman dalam penciptaan karya seni. Jadikan kreativitas menjadi kuncinya,” jelasnya.
Bagikan