Kampus
10 Juli, 2024 21:35 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Empat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC), berhasil membuat aplikasi yang memiliki fungsi sebagai penerjemah bahasa isyarat dari pergerakan tangan. Aplikasi yang tengah memasuki perkembangan akhir ini dinamakan, Signify.
Aplikasi Signify tersebut lahir dari tangan Reffinola Fathiny dan Salsabila Adena. Keduanya adalah mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik (FT) UMY. Kemudian, ada Lilis dan Beryl Raditya Fawwaz dari Fakultas Ekonomi (FEB) UMY, serta Indah Khoerunnisa dari IPIEF.
“Ini merupakan tim multidisiplin yang terdiri dari pengembang perangkat lunak, ahli MachineLearning, desainer antarmuka pengguna, dan ahli disabilitas,” kata Reffinola selaku Ketua Tim PKM-KC, Rabu (10/7/2024).
Dalam pengembangan aplikasi ini, mereka bekerja sama dengan organisasi non-profit dan lembaga penelitian yang memiliki fokus pada penyandang disabilitas untuk mendapatkan wawasan dan masukan yang berharga.
Berbasis teknologi Machine Learning yang mencakup Deep Learning dan Convolutional Neural Networks (CNN), aplikasi ini meningkatkan akurasi pengenalan gerakan tangan sehingga bisa diterjemahkan dalam bahasa tulis Inggris.
“Signify mampu menerjemahkan bahasa isyarat ke dalam bahasa Inggris secara real-time,” ujarnya.
Meskipun dirancang untuk mencakup fitur bahasa Indonesia, fokus utamanya adalah pada penerjemahan bahasa Inggris agar aplikasi ini dapat digunakan oleh masyarakat lokal dan Internasional.
Aksesibiltas
Reffinola menambahkan Signify dapat mengenali gerakan tangan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh lainnya dengan tingkat akurasi yang tinggi sehingga memudahkan pengguna dalam berkomunikasi.
“Dengan Signify, kami berharap dapat membuka pintu aksesibilitas yang lebih luas bagi penyandang disabilitas dan mempromosikan inklusi sosial serta kesetaraan dalam masyarakat," tambahnya.
Pengujian aplikasi dilakukan sejak Januari 2024 dan ditargetkan selesai Agustus 2024. Rangkaian uji coba internal berupa uji coba beta oleh kelompok kecil pengguna, dan uji coba lapangan yang melibatkan penyandang disabilitas dari berbagai latar belakang.
Hal ini dilakukan untuk memastikan aplikasi berfungsi dengan baik dalam berbagai kondisi dan skenario penggunaan. Rencana ke depan, proyek ini mencakup pengembangan fitur tambahan yang lebih canggih dan peningkatan kinerja aplikasi.
“Kami berencana menyelesaikan pengembangan inti aplikasi, melakukan uji coba lapangan, dan meluncurkan versi awal kepada publik. Setelah itu, kami akan terus melakukan pembaruan dan perbaikan berdasarkan umpan balik pengguna," tutupnya.
Bagikan