Mahasiswa UGM Dituntut Idealis dan Mandiri dalam Mengelola Keuangan

21 November, 2024 21:23 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

21112024-UGM manajemen keuangan mahasiswa.jpg
Suasana seminar ‘Belajar Strategi Menjalani Siklus Kehidupan Keuangan’ di UGM yang digelar Home Credit pada Kamis (21/11/2024). (EDUWARA/K. Setyono)

Eduwara.com, JOGJA – Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada (UGM), Hempri Suyatna, menginginkan mahasiswa UGM, melalui berbagai organisasi mahasiswa (Ormawa), bersikap idealis dan mandiri dalam tata kelola keuangan demi masa depan.

Harapan ini disampaikan Hempri menyikapi Laporan Survei Bank Indonesia yang menyebutkan bahwa pengeluaran rata-rata mahasiswa yang kuliah di Yogyakarta, di luar biaya kuliah wajib. lebih besar dibanding upah minimum Yogyakarta 2024.

“Saat ini, pengeluaran mahasiswa rata-rata per bulannya mencapai Rp 2,9 juta. Ini lebih tinggi dibandingkan UMR Kota Yogyakarta sebanyak Rp 2,4 juta maupun UMP DIY sebesar Rp 2,1 juta,” jelas Hempri Suyatna, Kamis (21/11/2024).

“Belum biaya yang dikeluarkan untuk perawatan tubuh dan kecantikan yang rata-rata setiap bulan dikeluarkan Rp 200 ribu dan nongkrong di café mulai dari Rp 140 - Rp 150 ribu per bulan,” ucapnya.

Kondisi nyata ini menunjukkan bagaimana pengelolaan keuangan belum dianggap penting, sehingga melek literasi keuangan harus terus digalakkan. UGM, kata Hempri, melalui berbagai Ormawa menginginkan mahasiswa UGM mampu mengelola keuangan yang didapatkan dari uang tua mereka dengan baik.

Jika kondisi keuangan ini dibiarkan, Hempri menyebut para mahasiswa ini yang didominasi Generasi Z akan lebih memprioritaskan gaya hidup yang hedonisme dan konsumtif. Padahal sebagai Kampus Kerakyatan, UGM ingin mendidik mahasiswa menjadi idealis dan mandiri dalam tata kelola keuangan.

Prioritas Kuliah

Melalui seminar ‘Belajar Strategi Menjalani Siklus Kehidupan Keuangan’ yang diselenggarakan di UGM, Chief Customer Management Officer Home Credit, Cahyadi Poernomo, mengatakan seminar ini secara khusus membahas berbagai fase kehidupan seperti ketika seorang individu mengembangkan karir, melangsukan pernikahan, memiliki anak hingga menyiapkan pensiun dan sebagainya, dari perspektif keuangan.

“Seminar ini diharapkan dapat memberi bekal generasi muda dengan pengetahuan, keterampilan dan keyakinan baru mengenai layanan keuangan yang dapat diimplementasikan di masa depan,” katanya.

Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UGM Boyke Rudi Purnomo menyarankan, khususnya mahasiswa baru, untuk mengatur tata kelola keuangan dengan tetap memprioritaskan menyelesaikan kuliah dalam periode waktu tertentu.