Kampus
14 Februari, 2023 21:59 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA - Para pelaku usaha kerajinan anyaman di Dusun Kangkung A, Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dikenalkan pemasaran lewat media sosial (medsos).
Bertajuk 'Branding UMKM: Pentingnya Sosial Media Sebagai Sarana Pemasaran UMKM di Era Society 5.0', ajang pengenalan pemasaran medsos ini diselenggarakan KKN-PPM Angkatan XLII Kelompok 54 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Senin (13/2/2023).
Ketua kelompok KKN UMBY Kelompok 54, Rani Linggar Purga Hardiyanti mengatakan kegiatan ini sebagai upaya mengenalkan tentang industri dari era 1.0 hingga 5.0, serta pengaruh dan manfaat penggunaan medsos.
"Ada sebanyak 50 peserta yang didominasi perajin produk-produk anyaman berbahan bambu, eceng gondok, dan batang pisang," kata Rani.
Hal tersebut dilakukan karena mayoritas pelaku UMKM di Dukuh Kangkung A masih berfokus pada produksi dan penjualan produk saja. Transaksi keuangan pada UMKM belum dikelola dengan baik, bahkan beberapa UMKM tidak melakukan pembukuan keuangan.
"Ini menjadi kendala bagi UMKM untuk mengetahui kondisi keuangan usaha terutama pada laba rugi usaha. Sedangkan laba rugi usaha bermanfaat sebagai bahan evaluasi keberhasilan usaha," lanjutnya.
Lewat pelatihan ini diharapkan para pelaku UMKM di Dukuh Kangkung A dapat memahami pentingnya pembukuan dan dapat menerapkan pembukuan yang sesuai dengan kondisi usaha yang dijalankan. Sehingga para pelaku usaha ini akan mengetahui usaha yang dijalankan mengalami laba atau rugi.
Rani mengatakan para narasumber yang dihadirkan memperkenalkan medsos yang selama ini berpeluang besar sebagai media pemasaran seperti Tokopedia, Facebook, Instagram, Tiktok, Shopee dan platform lainnya.
"Diharapkan pelaku UMKM bisa menawarkan produk yang dijualnya ke khalayak umum dan mendapatkan lebih banyak peminat di dalam maupun luar daerah. Selain itu juga mampu menerapkan pembukuan dan dapat termotivasi untuk mengembangkan usahanya," ucap Rani.
Bagikan