Mahasiswa UNY Kembangkan Sport Tourism Di Klaten

11 Januari, 2022 01:29 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Ida Gautama

10012022-UNY Sport Tourism.jpg
Para mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Penelitian Koskma Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Mereka menggagas pengembangan sport tourism di Desa Gunung Gajah, Bayat, Klaten melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). (EDUWARA/Humas UNY)

Eduwara.com, KLATEN – Pariwisata bukan lagi sekadar obyek wisata. Saat ini, pariwisata adalah mesin penggerak ekonomi. Karena itu, pengembangan pariwisata secara menyeluruh menjadi sebuah keharusan, di antaranya dengan cara menggali dan menggarap potensi wisata seperti sport tourism yang merupakan penggabungan antara olahraga dan wisata. 

Sejak tahun 2009, sport tourism sudah mulai dikenal oleh masyarakat. Beberapa kegiatan sport tourism yang sudah ada di Indonesia di antaranya Sport Marathon, Jakarta Marathon, dan balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ItdBI) di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur.

Sport tourism ini menarik perhatian sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Penelitian Koskma Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Mereka menggagas pengembangan sport tourism di Desa Gunung Gajah, Bayat, Klaten melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). 

Para mahasiswa tersebut adalah Miya Kurniawati, MuhammadHajid Nugraha, Dalu Danangjaya, Nindia Rizma Widyani, Ardiezce Setya Ramadhan, Andi Setiawan, Rizki Juniarti, GaryMahardika Firdaus, Anindya Ariska Mentari, Fitri Ayu Ningrum, Diah Dentaria Ramida, Rahmawati Putri Rianti, Taufik Hidayat, Muhammad Ertam Hidaya dan Ova Dhea Ariesta.

Menurut Miya Kurniawati, Desa Gunung Gajah dibidik karena memiliki potensi wisata yaitu Puncak Arjuna yang dikelilingi oleh hutan milik Perhutani dimana terdapat pohon jati dan mahoni. Suasananya juga cukup sejuk dan nyaman serta warganya memiliki kepribadian ramah dan menjunjung gotong-royong. 

“Warga juga nguri-uri kesenian seperti wayang, gamelan, tarian-tarian. Sedangkan dalam bidang olahraga, senam dan bola voli menjadi pilihan kelompok ibu dan menjadi kegiatan rutin setiap minggu,” kata Miya. 

Namun, Muhammad Hajid Nugraha menggarisbawahi bahwa beberapa potensi di desa Gunung Gajah memerlukan sentuhan pemberdayaan dan pengembangan, baik dari kualitas pengetahuan sumber daya manusia (SDM) maupun pengelolaan sumber daya alam. 

Dalu Danangjaya memaparkan pemberdayaan masyarakat di desa Gunung Gajah dilaksanakan dengan mengombinasikan antara kegiatan lapangan dan online, yang didominasi kegiatan offline. Kegiatan offline dilakukan karena anggota tim sebagian warga Desa Gunung Gajah sehingga dilakukan pelatihan potensi desa wisata, pelatihan manajemen objek wisata, penataan tempat wisata, pelatihan senam, dan pelatihan outbound. 

Tim UNY mengangkat judul EduSport. Dalam kegiatan EduSport tourism ini direncanakan paket ekowisata, outboud rutin diadakan setiap minggu dan sport and culture festival. Jika memungkinkan pada masa pandemi ini dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

“Kegiatan online pengawasan terlaksananya program, dapat terlaksana melalui diskusi online dengan Masyarakat, Karang Taruna, Pengelola Sadar Wisata dan Kelompok Wanita Tani (KWT),” katanya.

Ova Dhea Ariesta menjelaskan bahwa sport tourism biasa disebut pariwisata olahraga.

“Jenis pariwisata ini ialah perjalanan orang-orang yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan suatu pesta olahraga di suatu tempat atau negara tertentu,seperti Olimpiade, pertandingan tinju, atau sepakbola, atau ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu sendiri,” katanya. 

Sebenarnya minat melakukan pariwisata olahraga ini cukup tinggi namun masyarakat belum mengerti bahwa olahraga tersebut atau masuk dalam kategori Sport Tourism.

PHP2D adalah kegiatan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Lembaga Eksekutif Mahasiswa. Mahasiswa pelaksana PHP2D diharapkan mampu menumbuhkan rasa peduli dan berkontribusi kepada masyarakat di desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.