Pemkab Gunungkidul Sosialisasikan Ancaman TPPO ke Sekolah

20 November, 2023 20:59 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

20112023-GK ancaman TPPO.jpg
Bupati Gunungkidul Sunaryanta menghadiri kegiatan Sosialisasi Bahaya serta Ancaman Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di SMKN 1 Saptosari Gunungkidul. Sosialisasi perdana ini diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul. SMKN 1 Saptosari Gunungkidul yang berada di pesisir selatan ini dinilai memiliki kerentanan terhadap kasus tersebut. (EDUWARA/Dok. Pemkab Gunungkidul)

Eduwara.com, JOGJA – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Sosial, Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar Sosialisasi Bahaya serta Ancaman Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Sosialisasi perdana dilaksanakan di SMKN 1 Saptosari Gunungkidul yang berada di pesisir selatan dan dinilai memiliki kerentanan terhadap kasus tersebut.

Di hadapan Bupati Gunungkidul Sunaryanta, Kadis Dinsos Asti Wijayanti mengatakan meski tidak ada kasus perdagangan orang di Gunungkidul, namun hal ini tetap memerlukan langkah antisipasi.

"Namun Gunungkidul rentan menjadi sasaran masuknya TPPO karena menjadi pusat tujuan wisata di Yogyakarta," ungkap Asti Wijayanti dalam rilis Senin (20/11/2023).

Asti menjelaskan, keberadaan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang terhubung dengan New Yogyakarta Internasial Airport (NYIA) juga menjadi kewaspadaan tersendiri.

"Harapan kita, para siswa ini akan paham dan bisa bersikap dalam berkomunikasi, berinteraksi sehingga tidak menjadi bagian dalam human trafficking," paparnya.

Kepala Sekolah SMKN 1 Saptosari, Retno Wahyuningsih mengatakan, sosialisasi ini sangat tepat diberikan kepada siswanya. Terlebih Siswa SMKN 1 Saptosari kerap melakukan kegiatan hingga keluar wilayah Gunungkidul.

"Contohnya penyelenggaraan PKL, di mana siswa berinteraksi dengan orang luar. Ini akan menjadi modal untuk mereka agar tidak menjadi sasaran TPPO," paparnya.

Retno menerangkan jalur jalan nasional yang melewati wilayah mereka dipastikan akan berdampak besar bagi perkembangan komunikasi anak sehingga edukasi informasi positif sudah seyogyanya dibangun sejak dini.

"Kami menyambut baik. Sebanyak 1.171 siswa kami memang berasal dari pinggiran tapi kami yakin mereka tidak termajinalkan," katanya.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan sosialisasi ini sebagai bentuk peran serta pemerintah dalam melindungi masyarakat supaya para siswa mempunyai pemahaman dan literasi yang cukup akan bahaya TPPO tersebut.

“Semakin banyak literasi akan meningkatkan pemahaman masyarakat, utamanya pada para siswa. Mereka mengetahui potensi yang dapat membuat anak-anak dapat terpapar trafficking,” imbuhnya.