Pemkot Yogyakarta Targetkan Seluruh SD Negeri Jadi Sekolah Unggulan

03 Juli, 2025 04:43 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

02072025-Walkot Hasto Sekolah Unggulan.jpg
Walikota Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menargetkan seluruh sekolah, khususnya Sekolah Dasar (SD) Negeri, di Kota Yogyakarta menjadi sekolah unggulan. Program ini merupakan upaya memperkuat identitas Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan dan Kota Pelajar. (EDUWARA/Dok. Humas Pemkot Yogyakarta)

Eduwara.com, JOGJA – Walikota Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menargetkan seluruh sekolah, khususnya Sekolah Dasar (SD) Negeri, di Kota Yogyakarta menjadi sekolah unggulan. Program ini merupakan upaya memperkuat identitas Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan dan Kota Pelajar.

“Dengan menjadi sekolah unggulan, maka akan terjadi pemerataan murid dan menjadi pilihan masyarakat. Oleh sebab itu ditargetkan semua sekolah negeri di Kota Yogyakarta menjadi sekolah unggulan,” kata Hasto Wardoyo dilansir Rabu (2/7/2025).

Dikenal sebagai Kota Pendidikan dan Kota Pelajar sejak dahulu, Kota Yogyakarta disebut Hasto harus bergerak menjadi kota percontohan dalam sumber daya manusia sehat dan unggul.

”Yogya itu Kota Pelajar dan cirinya itu apa? Kalau sekolah di Kota Pelajar itu sama saja dengan yang di luar Yogya, siapa yang memaknai Kota Pelajar ini? Makanya, saya bangkitkan teman-teman guru SD, guru SMP, guru PAUD ini untuk membuat sesuatu yang berbeda,” kata Hasto.

Hasto juga menyoroti soal sekolah negeri terutama SD yang tidak merata jumlah muridnya sehingga harus ada yang di-regrouping. Sedangkan di SD-SD swasta, banyak masyarakat antre masuk. Sementara di tingkat SMP negeri di Kota Yogyakarta, dicontohkan di SMP Negeri 5 Yogyakarta, masyarakat banyak yang ingin masuk. 

Kondisi tersebut, menurut Hasto, menandakan sekolah-sekolah negeri di Kota Yogyakarta sudah ada yang bagus dan bisa menjadi contoh.

”Sementara di SD swasta berjubel yang antre masuk, ya kita harus intropeksi. Berarti kita ini ada sesuatu yang kurang. Contoh, di SD Negeri Puro Pakualaman 1, dulu tinggal empat siswa di kelas 1-nya. Ketika ada usaha, baru naik jumah siswanya,” paparnya.

Rombongan Belajar

Melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta, Hasto mengatakan akan mempertegas regulasi soal pembatasan rombongan belajar di sekolah swasta dan negeri agar adil. Saat ini rombongan belajar sekolah dibatasi empat.

Jika nantinya ada sekolah swasta akan membuka cabang baru, harus dikaji dulu di wilayah itu kekurangan tidak dan SD negeri sudah optimal atau belum. Optimalisasi SD dan SMP negeri itu dilakukan karena arahan pemerintahan pusat yang akan menggratiskan semua SD dan SMP, sehingga harus merawat dengan baik di sekolah negeri.

Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori, menyatakan optimis target sekolah unggulan akan segera dicapai. Hal ini didasarkan pada indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Yogyakarta tinggi dan rata-rata lama sekolah juga tinggi.

“Beberapa SD negeri yang peminatnya rendah dan sudah dipetakan, tapi tidak ada penutupan. Soal pemerataan murid ini tantangan bagi kita bagaimana agar masyarakat tertarik ke sekolah negeri. Ending-nya siswa yang sekolah di sekolah negeri, banyak. Pendidikan karakter menjadi salah satu titik berat kita,” tutup Budi.